Gudang dan Pabrik di Jakarta Diburu Perusahaan China, Pasokan Malah Menipis

- Kamis, 20 November 2025 | 12:24 WIB
Gudang dan Pabrik di Jakarta Diburu Perusahaan China, Pasokan Malah Menipis

Geliat permintaan untuk menyewa pabrik siap pakai di kawasan Jakarta dan sekitarnya sedang naik daun. Tapi, di balik tingginya minat, ada masalah yang cukup pelik: pasokannya ternyata tak sebanding.

Menurut data dari konsultan properti Leads Property, minat sewa gudang dan lahan pabrik di Jawa Barat dan Banten terus merangkak naik dari tahun ke tahun. Angkanya cukup signifikan. Di semester pertama 2024, permintaan mencapai 55.000 meter persegi. Lalu naik jadi 60.000 m² di semester kedua tahun yang sama. Tren ini terus berlanjut: 71.000 m² di semester I 2025, dan diprediksi melonjak hingga 97.000 m² pada semester II 2025.

Nah, siapa yang paling banyak cari? Ternyata perusahaan-perusahaan asal China mendominasi. Esti Susanti, Head of Industrial Services Leads Property, mengungkapkan hal itu dalam media briefing di Discovery Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (20/11) lalu. Menurutnya, pasar Indonesia jadi magnet utama. "Saya sempat tanya, kenapa pilih Indonesia, bukan Vietnam atau Thailand? Salah satu alasan utamanya, pasar kita dinilai sangat besar. Di China sendiri, pasar mereka sudah jenuh," ujar Esti.

Di sisi lain, ada faktor eksternal yang mempercepat tren ini: perang tarif antara China dan Amerika Serikat. Kondisi itu mendorong perusahaan China cari pabrik siap pakai agar produksi—khususnya untuk ekspor ke AS—bisa langsung jalan. Cepat. Tak perlu nunggu lama.

Tapi di sinilah tantangannya. Di satu sisi, permintaan melonjak. Di sisi lain, lahan yang benar-benar bisa dipakai buat pabrik di sekitar Jakarta ternyata terbatas. Memang, total pasokan lahan di Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi, Bogor, Karawang, dan Purwakarta mencapai sekitar 2,5 juta meter persegi. Tapi, jangan salah—sebagian besar adalah lahan gudang, bukan pabrik.

“Ini jadi kendala serius,” jelas Esti. “Pasokan tidak seimbang dengan permintaan. Permintaan terus mengalir, tapi tidak bisa diserap dengan baik karena keterbatasan lahan yang memenuhi syarat.”


Halaman:

Komentar