Pemerintah punya target baru: aturan Over Dimension Over Load (ODOL) bakal mulai berlaku pada 2027. Aturannya sendiri saat ini masih dalam tahap persiapan. Menyambut hal ini, KAI Logistik—anak usaha PT KAI—mengaku siap menampung perpindahan muatan dari truk ke kereta api. Mereka memperkirakan ada sekitar 4,7 juta ton barang yang akan beralih moda.
Fredi Firmansyah, Direktur Utama KAI Logistik, menjelaskan lebih lanjut. "Regulasi ODOL ini diprediksi bisa memicu peralihan sekitar 4,7 juta ton pengiriman dari truk ke kereta," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (20/11). "Potensinya cukup besar, bisa mendongkrak market share kereta api sekitar 1,33 persen."
Nah, yang jadi kunci di sini adalah kesiapan kereta api sendiri. Menurut Fredi, peran kereta api sangat vital untuk menjaga distribusi nasional tetap lancar setelah aturan ODOL diterapkan. Kereta api punya keunggulan ekonomis yang menonjol, terutama untuk rute jarak menengah hingga panjang, sekitar 750–1.500 km. Alasannya? Biaya operasional per kilometer lebih rendah ketimbang truk. Selain itu, kereta juga menawarkan jaminan keamanan, ketepatan jadwal, dan tentu saja kapasitas angkut yang besar.
“Dengan satu rangkaian kereta saja, kita bisa mengangkut muatan setara 60 truk—sekitar 1.080 ton. Ini jelas memberikan nilai ekonomis yang signifikan bagi pelaku usaha yang bergerak di bidang pengiriman skala besar,” tambah Fredi. Hal ini membuat kereta api semakin relevan di tenging tingginya tuntutan industri terhadap ketepatan waktu dan konsistensi layanan.
Artikel Terkait
Gudang dan Pabrik di Jakarta Diburu Perusahaan China, Pasokan Malah Menipis
IHSG Pacu Kenaikan 67 Poin, NATO dan TRIN Jadi Bintang Pasar
CIMB Niaga Hadirkan Pameran Kekayaan untuk Hadapi Ketidakpastian Ekonomi
Archi Indonesia Kantongi Pinjaman Sindikasi USD 421 Juta, Prospek Emas Kian Bersinar