Glenny memperkirakan proses pemulihan penuh maskapai ini membutuhkan waktu sekitar dua tahun sebelum akhirnya Garuda Indonesia dapat kembali mencetak laba.
Thomas Sugiarto Oentoro, Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia, menambahkan bahwa semua rencana ekspansi sedang dalam proses kalkulasi ulang. Kehadiran posisi baru, Direktur Transformasi yang dijabat Neil Raymond Mills, membuat evaluasi terhadap armada dan jaringan rute dilakukan dengan lebih ketat dan komprehensif.
Thomas menekankan bahwa penambahan armada baru tidak sepenuhnya dibatalkan, melainkan ditunda sambil menunggu finalisasi analisis yang sedang berjalan. Keputusan ini mencerminkan pendekatan kehati-hatian manajemen dalam merestrukturisasi perusahaan.
Artikel Terkait
Ekspor Perhiasan Indonesia Melonjak 41,8%, Tembus Rp 130 Triliun di Tengah Guncangan Harga Emas Global
Menteri Perhubungan Soroti Krisis Kapal Penumpang, Pelni Dinilai Tak Mampu Penuhi Kebutuhan
Turis Mancanegara Serbu Bali, Penumpang Domestik Justru Menyusut
Ekonomi Indonesia Tumbuh Solid di Tengah Ketidakpastian Global