"Dengan setting office-based, prosesnya lebih memudahkan pasien. Orang yang sedang nyeri sudah merasa tidak nyaman, jika harus antre dan melalui prosedur rumit, justru akan menambah ketidaknyamanan," jelas dr. Dedi.
Teknologi Radiofrequency untuk Atasi Nyeri
Klinik nyeri di Surabaya ini dilengkapi dengan teknologi radiofrequency mutakhir. Teknologi ini digunakan untuk menangani nyeri dengan metode ablasi saraf dan neuromodulasi menggunakan Pulse Radio Frequency (PRF).
"Melalui radiofrequency, saraf penyebab nyeri dapat dinonaktifkan atau dinormalkan kembali fungsinya, disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien," tutur dr. Dedi.
Teknologi ini terbukti efektif menangani berbagai kasus nyeri, seperti saraf terjepit, nyeri sendi, hingga nyeri berkepanjangan pada pasien kanker.
Prosedur Cepat dan Tanpa Rawat Inap
Hampir semua tindakan di klinik nyeri ini dapat dilakukan tanpa rawat inap. Setelah prosedur, pasien hanya perlu diobservasi sekitar dua jam. Jika kondisi stabil, pasien dapat langsung pulang dan beristirahat di rumah.
Apabila ternyata diperlukan perawatan lebih lanjut, klinik ini telah menjalin kerjasama dengan sejumlah rumah sakit terpercaya di Surabaya untuk memastikan kelanjutan perawatan pasien.
Artikel Terkait
Telkomsel Pacu Pemulihan Jaringan di Tapanuli, Capai 95% Pasca-Bencana
Otak Punya Lego Kognitif, Kunci Fleksibilitas yang Belum Dimiliki AI
Musik dan Emosi: Mengapa Lagu Bisa Langsung Mengubah Suasana Hati?
Pintu dan Pikiran Kosong: Mengapa Kita Sering Lupa Setelah Berpindah Ruangan