Untuk mengatasi krisis listrik, IOH mengerahkan genset, baik yang permanen maupun yang bisa dipindah-pindah. Mereka juga memasang koneksi satelit di hub-hub utama. Langkah ini jadi penyelamat sementara, menjaga agar transmisi data tetap mengalir saat jalur fiber masih terendam atau terputus.
Semua kerja keras di lapangan ini tidak berjalan sendirian. Menurut laporan, ada koordinasi yang cukup solid dengan banyak pihak. Mereka bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital, pemerintah daerah, PLN, hingga BPBD dan TNI. Kolaborasi dengan penyedia infrastruktur lain dan masyarakat lokal punya peran krusial. Berkat itu, akses menuju titik-titik terdampak yang terisolasi bisa sedikit terbuka, memungkinkan peralatan penting untuk segera dipasang.
Selain fokus pada perbaikan menara dan sinyal, Indosat juga turun tangan memberikan bantuan langsung untuk korban. Bantuan kemanusiaan yang disalurkan berupa barang-barang pokok: makanan siap santap, air bersih, sampai selimut dan alas tidur. Mereka juga membagikan perlengkapan mandi serta kartu perdana IM3 dan Tri agar warga bisa segera terhubung dengan keluarga.
Distribusi bantuan ini dikelola lewat posko-posko resmi, seperti di Padang Pariaman dan Langkat. Pengerahannya melibatkan relawan dan komunitas setempat yang paham betul medan lokasi. Bantuan diutamakan untuk kelompok yang paling rentan: anak-anak, orang tua, serta ibu yang punya bayi.
Kedepannya, perusahaan menyatakan akan terus memantau perkembangan jaringan dan kondisi warga. Komitmen untuk mendukung pemulihan pasca-bencana di Sumatera ditegaskan kembali. Prosesnya mungkin masih panjang, tapi setidaknya komunikasi sudah mulai pulih.
Artikel Terkait
Komdigi Dirikan Posko Bermain untuk Pulihkan Trauma Anak Korban Banjir Sumatera
Rusia Ancam Blokir WhatsApp, Aplikasi Lokal MAX Siap Gantikan?
Kulkas Satu Pintu untuk Anak Kost: Hemat Listrik, Tak Sampai Rp2 Juta
Mimpi Sadar: Antara Fakta Ilmiah dan Mitos yang Menggoda