Selain untuk penyempurnaan cita rasa, platform AI ini juga diimplementasikan dalam sistem manajemen bisnis Koro Roasters. Perusahaan memanfaatkan business intelligence platform yang menyediakan analisis real-time mengenai performa penjualan, profitabilitas, dan distribusi geografis, dilengkapi dengan AI yang mampu memberikan insight strategis untuk pengembangan bisnis.
Pratter ditetapkan sebagai mitra pertama yang akan mengintegrasikan teknologi Rostoc ke dalam mesin roaster kapasitas 5 kg. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat industri kopi lokal tetapi juga menunjukkan kemajuan teknologi digital Indonesia di kancah global.
"Ini merupakan karya anak bangsa yang dibangun untuk Indonesia dan dunia. Kombinasi keahlian engineering Pratter dengan seni meracik kopi, disiplin data, dan komitmen pemberdayaan petani lokal menghasilkan cita rasa konsisten yang tetap menghormati karakteristik autentik kopi Indonesia," tegas Alain.
Kolaborasi Koro Roasters dan Pratter menandai babak baru harmonisasi antara teknologi modern dan nilai-nilai lokal dalam industri kopi. Ke depan, teknologi AI ini rencananya akan tersedia untuk publik, memungkinkan lebih banyak pelaku industri kopi memanfaatkan kecanggihan sistem ini untuk menjaga konsistensi dan kualitas produk mereka.
Artikel Terkait
Pintu dan JULO Kolaborasi Edukasi Crypto untuk Profesional, Apa Manfaatnya?
Piala Dunia U-17 2025: Peluang Timnas Indonesia U-17 Tembus Eropa Menurut Nova Arianto
1.103 PPPK di Sulteng Terima SK 2024: Gubernur Anwar Hafid Ingatkan Jangan Kendor Layani Rakyat
Trump Yakin Arab Saudi Akan Ikut Perjanjian Abraham, Meski Saudi Tegaskan Syarat Palestina