"Video terbaru dan paling meresahkan menunjukkan para pemberontak membunuh pasien di dalam rumah sakit," kata Morgan. Diperkirakan lebih dari 460 orang tewas di Rumah Sakit Bersalin Saudi, termasuk tenaga medis dan relawan kemanusiaan.
WHO Kecam Tragedi Kemanusiaan Tak Terbayangkan
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan keterkejutannya atas laporan pembantaian ini. Ia menggambarkan situasi di El Fasher sebagai "tragedi kemanusiaan yang tak terbayangkan" dan menyerukan tindakan segera untuk melindungi warga sipil.
Pemerkosaan Sistematis terhadap Perempuan dan Anak-anak
Selain pembunuhan massal, berbagai organisasi kemanusiaan melaporkan kasus pemerkosaan meluas terhadap perempuan dan anak-anak oleh anggota RSF. Korban berasal dari warga sipil yang gagal melarikan diri saat kota diserang.
Para saksi mata mengungkapkan bagaimana perempuan yang tertangkap sering dipaksa keluar dari rumah atau tempat persembunyian, kemudian diserang secara brutal oleh pejuang RSF. Jaringan Dokter Sudan menyatakan telah menerima "laporan kredibel tentang kekerasan seksual meluas terhadap perempuan, termasuk anak di bawah umur."
Kekerasan seksual ini diduga dilakukan secara sistematis sebagai taktik untuk menebar teror dan mempermalukan komunitas lokal, mengingatkan pada metode yang digunakan milisi Janjaweed - kelompok paramiliter pendahulu RSF - selama konflik Darfur di awal tahun 2000-an.
Artikel Terkait
Thailand Berkuasa, Indonesia Bertahan di Posisi Kedua di SEA Games 2025
ICC Tolak Banding Israel, Jalan Hukum Netanyahu Semakin Sempit
Pejabat Perkeretaapian Ditahan KPK, Dugaan Suap Rp12 Miliar dari Proyek Jalur Kereta
KPK Panggil Lagi Gus Yaqut, Usut Aliran Dana Kuota Haji