Kopi Joss Jogja: Sejarah Panas Legenda Arang Menyala di Kota Pelajar

- Selasa, 21 Oktober 2025 | 23:20 WIB
Kopi Joss Jogja: Sejarah Panas Legenda Arang Menyala di Kota Pelajar

Cara Membuat Kopi Joss yang Autentik

Proses pembuatan kopi joss sangat sederhana namun penuh keunikan. Bubuk kopi robusta lokal dimasukkan ke gelas, ditambahkan gula, lalu disiram air mendidih. Arang panas dari tungku diambil menggunakan penjepit besi dan dicelupkan langsung ke dalam kopi.

Saat arang menyentuh cairan kopi, terdengar bunyi "joss!" khas disertai gelembung kecil dan aroma asap yang menggoda. Arang biasanya dibiarkan beberapa detik agar cita rasa kopi menjadi lebih seimbang antara pahit, manis, dan gurih.

Angkringan Lik Man: Tempat Kelahiran Kopi Joss

Angkringan Lik Man di utara Stasiun Tugu menjadi saksi bisu kelahiran kopi legendaris ini. Meski hanya gerobak sederhana di pinggir jalan, tempat ini selalu ramai dikunjungi warga lokal dan wisatawan dari berbagai negara.

Suasana khas dengan lampu redup, kursi kayu panjang, dan aroma kopi-arang menjadi daya tarik utama. Lik Man tetap menjadi ikon angkringan kopi joss asli dan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia karena nilai sejarah dan budayanya yang kuat.

Kopi Joss sebagai Ikon Kuliner dan Budaya Yogyakarta

Popularitas kopi joss semakin meluas seiring perkembangan wisata kuliner Jogja. Kini hampir setiap kawasan wisata seperti Malioboro, Alun-Alun Kidul, hingga Tugu menawarkan kopi joss sebagai menu utama.

Bagi wisatawan, minum kopi joss adalah pengalaman budaya lengkap - duduk lesehan di trotoar sambil menyeruput kopi hangat, menikmati musik jalanan, dan bercengkerama dengan berbagai kalangan. Kopi joss menjadi simbol pertemuan lintas sosial dimana semua orang duduk berdampingan tanpa sekat, mencerminkan kesetaraan dan kehangatan khas Yogyakarta.

Sebagai warisan budaya kuliner, sejarah kopi joss Jogja membuktikan bagaimana kreativitas sederhana dapat menciptakan ikon yang bertahan lintas generasi. Dari ide spontan penjual angkringan, lahirlah minuman yang mencerminkan nilai budaya, kehangatan sosial, dan filosofi hidup masyarakat Jogja yang sederhana namun penuh makna.


Halaman:

Komentar