Wajah-wajah lesu itu menyambut kerumunan kecil di Terminal Kedatangan Internasional Soekarno-Hatta, Sabtu malam (13/12/2025). Timnas Indonesia U-22 akhirnya pulang. Tanpa medali dari SEA Games 2025. Suasana kepulangan mereka jelas berbeda; tak ada sorak-sorai, hanya senyum kecut dan jabat tangan cepat. Meski begitu, bukan berarti perjuangan mereka dilupakan begitu saja. Komite Olimpiade Indonesia (KOI) masih menyambut dengan pengalungan bunga, sebuah bentuk penghormatan simbolis di tengah kekecewaan yang terpampang nyata.
Menurut sejumlah saksi, rombongan tiba dalam dua gelombang. Kloter pertama mendarat sekitar pukul setengah tujuh malam, disusul kelompok kedua dua jam kemudian. Ritual pengalungan bunga pun dilakukan dua kali, mengiringi langkah berat para pemain dan ofisial tim.
Ya, hasilnya memang jauh dari harapan. Target pemerintah sebenarnya sederhana: medali perak. Tapi target itu pun akhirnya tak tersentuh. Garuda Muda gagal melaju ke semifinal setelah kalah bersaing memperebutkan tiket runner-up terbaik di fase grup. Kegagalan ini terasa lebih pahit jika mengingat satu hal: Indonesia adalah juara bertahan. Dua tahun lalu, di edisi 2023, medali emas berhasil digenggam. Kini, mereka pulang dengan tangan hampa.
Artikel Terkait
Bahasa Inggris Jadi Bahasa Resmi di Markas Timnas Indonesia
Kevin Diks dan Koper Khusus untuk Hadiah dari Fans Indonesia
Pecah Telur di Thailand, Trio Taekwondo Persembahkan Emas Perdana untuk Indonesia
Timnas Voli Putra Buka Perburuan Empat Gelar SEA Games Lawan Myanmar