Pemerintah Indonesia mampu mengelola anggaran dengan disiplin dan menjaga defisit fiskal di bawah 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Selain itu, rasio utang Pemerintah Indonesia terhadap PDB juga masih relatif rendah dibandingkan peers pada level investment grade.
Stabilitas makroekonomi juga menjadi salah satu faktor utama yang mendukung peringkat kredit Indonesia. Insentif pajak yang diberikan pada industri manufaktur dan pengolahan diyakini oleh S&P akan bermanfaat dalam pengembangan sektor industri yang terkait.
S&P juga menyoroti cadangan devisa dan sistem perbankan yang cukup kuat dalam menahan gejolak ekonomi.
Selanjutnya, lembaga pemeringkat ini juga memandang baik kerja sama Pemerintah dengan Bank Indonesia (BI) dalam memelihara kestabilan ekonomi tanpa mempengaruhi independensi bank sentral.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Malam Panas Sebelum Rob Reiner Tewas hingga Akhir Kisah Raisa-Hamish
Trump Perluas Larangan Perjalanan, Warga Palestina dan Suriah Tak Boleh Masuk AS
Mercedes-Benz Genjot Lini Kompak, Strategi Jitu Kuasai Pasar Urban
PSSI Berburu Pelatih dengan Target Jelas: Harus All-Out untuk Indonesia