MADIUN – Yayak Surayak dulu cuma jualan 100-200 butir telur asin per minggu. Itu saja sudah cukup buat menghidupi keluarganya yang sederhana di Dusun Penjalinan, Madiun. Tapi siapa sangka, nasibnya berubah total sejak terlibat dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kini, omzetnya melesat luar biasa.
Dari yang sebelumnya hanya ratusan butir, sekarang Yayak bisa mengirim 3.000 hingga 5.000 telur asin setiap pekan ke dapur-dapur MBG. Angkanya fantastis, naik sampai ribuan persen. “Alhamdulillah, sejak adanya MBG di sini, peternak itik seperti kami menjadi sangat terbantu,” ujarnya.
Ditemui di rumahnya pada suatu Sabtu di penghujung 2025, pria itu bercerita dengan semangat. “Kalau selama ini kami hanya bisa menjual 100 sampai 200 butir telur per minggu, sekarang sekali kirim bisa 3.000 sampai 5.000 butir telur asin dan langsung dibayarkan.”
Ledakan permintaan ini tentu saja tak bisa dia tangani sendirian. Usaha yang dulu dikerjakan seorang diri, sekarang sudah melibatkan tetangga sekitar. Ada empat sampai lima ibu-ibu yang dibayarnya untuk membantu proses pengasinan. Belum lagi satu orang lagi yang khusus menangani packing.
“Sekarang ada 4 sampai 5 orang yang membantu, sementara satu orang lagi untuk packing,” katanya.
Artikel Terkait
Dari Genset ke Tenaga Surya: Koperasi di Pulau Sembur Laut Nyalakan Ekonomi Nelayan
Gelombang Pemudik Natal 2025 Memadati Terminal Kampung Rambutan
Terminal Kampung Rambutan Diserbu Pemudik Tiga Hari Sebelum Natal
Toyota dan Lexus Panggil Puluhan Ribu Unit, Ini Masalah yang Ditemukan