Sambhasana Shristi: Ketika Orientasi Kampus Tak Sekadar Perkenalan

- Jumat, 19 Desember 2025 | 03:06 WIB
Sambhasana Shristi: Ketika Orientasi Kampus Tak Sekadar Perkenalan

Kami pelan-pelan belajar membagi peran. Menyusun strategi. Dan yang paling penting, saling menopang saat ada yang mulai kelelahan. Jujur, nggak selalu mulus. Seringkali ide mentok, energi drop, dan revisi yang tiada henti bikin frustrasi. Tapi canda-canda receh di sela diskusi malah jadi penyelamat. Mengingatkan bahwa kami nggak berjuang sendirian.

Dari serangkaian proses itu, saya akhirnya sadar. Orientasi kampus ini bukan cuma formalitas atau rutinitas belaka. Ia adalah ruang di mana karakter kami ditempa – soal kepedulian, keteguhan, dan keyakinan bahwa kerja bersama bisa mengatasi keterbatasan masing-masing individu.

Kami masih punya banyak kekurangan, tentu saja.

Tapi perjalanan ini sudah mengubah cara pandang saya terhadap perkuliahan dan kerja tim. Saya bersyukur bisa bertemu dan berkolaborasi dengan orang-orang yang punya caranya sendiri. Mereka mengajarkan arti bertahan, dan sekaligus bertumbuh.

Acara orientasi mungkin sudah berakhir. Namun nilai-nilai yang kami petik akan terus dibawa. Dengan dukungan satu sama lain, plus bimbingan dari mereka yang membersamai di balik layar, saya yakin langkah-langkah ke depan akan terasa lebih mungkin untuk dijalani. Meski pasti tetap ada tantangannya.


Halaman:

Komentar