Kemenpar sendiri punya proyeksi yang cukup optimis. Mereka memperkirakan kunjungan wisatawan mancanegara bisa tembus 1,5 juta. Sementara itu, survei Kemenhub menyebutkan ada sekitar 100 juta wisatawan domestik yang berencana melakukan perjalanan di bulan Desember. Angka yang fantastis.
"Ketika perjalanan luar kota itu masuk dalam kategori berwisata, tentu ini menjadi perhatian serius bagi kami. Dengan angka yang sangat besar dan puncak di akhir Desember, Kementerian Pariwisata mendorong semua pihak untuk bersiap," tegas Ni Luh.
Namun begitu, di balik antusiasme itu, ada fokus utama yang tak boleh dilupakan: keamanan dan keselamatan. Kemenpar sudah mengeluarkan Surat Edaran untuk pemda, asosiasi, dan pelaku pariwisata di seluruh Indonesia. Isinya seruan koordinasi intensif dengan banyak pihak, mulai dari PHRI, fasilitas kesehatan, PMI, hingga Polri dan Basarnas.
Langkah ini dianggap krusial. Apalagi BMKG memprediksi curah hujan pada Desember akan cukup tinggi, yang berpotensi memicu bencana di sejumlah lokasi wisata.
"Kami menginstruksikan agar pemerintah daerah benar-benar siap, karena faktor cuaca juga harus diantisipasi dengan serius," kata Ni Luh.
Di sisi lain, Kemenpar mendorong penerapan manajemen risiko yang ketat, khususnya di destinasi dengan tingkat kerawanan tinggi. Pemda diminta mengisi matriks pemetaan risiko yang telah disebarkan. Tujuannya sederhana: mendeteksi potensi masalah sedini mungkin, sebelum semuanya terlambat.
(Nadya Kurnia)
Artikel Terkait
PSSI Berburu Pelatih dengan Target Jelas: Harus All-Out untuk Indonesia
Polytron Buka Tiga Showroom EV, Siapkan Bantuan Darurat 24 Jam Gratis
Hujan Ringan Guyur Jakarta, Hanya Satu Wilayah yang Berawan
Generasi 90-an dan Perlawanan Kecil Menawar Usia di Era Waktu yang Melesat