"Polisi dan petugas tanggap darurat berada di lapangan bekerja untuk menyelamatkan nyawa. Pikiran saya bersama setiap orang yang terkena dampak,"
tulisnya dalam sebuah pernyataan.
Pihak berwenang masih menyelidiki motif di balik aksi brutal ini. Mereka belum bisa memastikan apakah perayaan Hanukkah sengaja menjadi target. Tapi, menurut Alex Ryvchin dari Dewan Eksekutif Komunitas Yahudi Australia, waktu kejadian yang bertepatan dengan acara itu bukanlah suatu kebetulan belaka.
Serangan ini, sayangnya, mencatatkan sejarah kelam baru. Ini adalah insiden penembakan paling mematikan di Australia sejak tragedi Port Arthur tahun 1996 silam. Kala itu, 35 nyawa melayang oleh aksi seorang penembak tunggal.
Artikel Terkait
UMP 2026 Segera Diteken, Besaran Kenaikan Masih Jadi Misteri
Menteri ESDM Pastikan Stok BBM dan Elpiji Aman untuk Nataru
Bencana Sumatera: 140 Ribu Rumah Porak Poranda, Pemerintah Siapkan Relokasi
OJK Pacu Regulasi ETF Emas Syariah, BRI-MI Gandeng Pegadaian dan CIMB Niaga