Beberapa proyek lain sedang dalam tahap penyelesaian. Sebut saja laboratorium Center of Excellence (CoE) Pangan dan Gizi Nasional untuk program Makan Bergizi Gratis. Lalu, penguatan ekosistem halal lewat Halal Science Center yang dibidik jadi yang terbesar se-Asia Tenggara.
Fasilitas penunjang lain juga akan dibangun. Seperti Gedung kuliah FEM–Fema, asrama mahasiswa di Dramaga, asrama internasional, dan gedung akademik di Kampus Sukabumi.
Tak ketinggalan, sejumlah pusat kajian strategis seperti Climate Science and Diplomacy Hub, Lab Data Science, Training Center di Jonggol dan Agribusiness Technology Park, CoE in Soil Health di Sukamantri, serta Marine Innovation Valley di Pelabuhan Ratu.
Di bidang lain, fokus juga diberikan pada Health and Biosecurity. Rencananya akan ada Bogor Agromaritime Health Research Institute, rumah sakit pendidikan tipe C di Dramaga, dan Medical Homestay.
Selain infrastruktur fisik, Arif menyebut komitmen untuk kesejahteraan sivitas akademika. IPB berupaya meningkatkan jaminan kesehatan, pendidikan, dan bantuan pangan. Kabarnya, kantin murah bagi pegawai akan dihadirkan awal 2026.
Tata kelola keuangan juga menunjukkan tren positif. Dana abadi kampus kini mencapai Rp357 miliar, dengan target Rp500 miliar di tahun depan. Arif juga mengapresiasi kinerja dosen, di mana hampir seluruhnya, 99,9 persen, telah memenuhi Beban Kerja Dosen.
“Semua capaian ini buah semangat kolektif seluruh warga IPB,” katanya menutup.
“Semoga jadi amal saleh. Kita harus terus melangkah bersama, memberi manfaat. Semoga IPB selalu digdaya.”
Artikel Terkait
Prabowo: 50 Helikopter Diterjunkan, 200 Lagi Menyusul untuk Tangani Bencana Sumatera
Helikopter Gencar Kirim Bantuan ke Desa Terisolir Korban Banjir Aceh
Dapur MBG Siap Dibangun di Tiga Provinsi, Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Emas Hijau Indonesia Siap Gemparkan Paris, Targetkan Transaksi Rp 132 Miliar