Sebelum tanggal 2 Desember itu, situasinya memang cukup pelik. Jalur darat terputus sama sekali, memaksa penyaluran bantuan hanya mengandalkan udara dan laut. Kondisi itu jelas mempersulit upaya bantuan untuk menjangkau 12 kecamatan dan sekitar 216 desa yang terdampak.
Memang belum semua masalah beres. Tapi dengan dibukanya kembali akses lewat darat, setidaknya dalam dua hari terakhir ini harapan untuk memaksimalkan distribusi logistik jadi lebih besar. Pemerintah pun optimistis penyaluran bisa lebih lancar.
Di sisi lain, Teddy tak lupa menyampaikan apresiasi. “Terima kasih buat semua elemen, mulai dari kementerian, pemerintah provinsi, organisasi kemanusiaan, sampai para pihak swasta yang bahu-membahu menyalurkan bantuan,” ucapnya.
Pulihnya jalur darat ini tentu jadi angin segar. Setelah berhari-hari bergantung pada transportasi udara dan laut yang terbatas, akhirnya bantuan lewat darat bisa kembali mengalir deras.
Artikel Terkait
Kapal Bantuan TNI AD Angkut 88 Ton Logistik untuk Korban Bencana Sumatera
Batang Toru Dibanjiri Kayu: Dampak Nyata Alih Fungsi Lahan di Hulu
BNI Borong Dua Penghargaan BI Awards, Bukti Peran Ganda di Moneter dan Ekonomi Kerakyatan
La Roja Torehkan Sejarah Lagi, Pecahkan Rekor Penonton di Nations League