Ke depan, prioritas utamanya jelas: anak-anak. Tapi di sisi lain, Andre juga sadar harus mulai menata hidupnya yang sekarang sudah berbeda.
"Fokus saya sekarang adalah untuk membesarkan anak-anak, untuk mendampingi mereka. Dan juga fokus ke saya sendiri juga, untuk melanjutkan hidup, menata lagi kehidupan yang baru," paparnya.
Ia tak lupa menyampaikan permintaan maaf, terutama kepada keluarga. Baginya, perceraian ini adalah bentuk kegagalan.
"Bahwa perceraian ini sebetulnya memang tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah. Dua-duanya kalah. Dua-duanya gagal," ungkap Andre dengan nada rendah.
Jalan menuju keputusan ini ternyata berliku. Permohonan cerai pertamanya ke Pengadilan Agama Tigaraksa awal April lalu sempat ditolak. Baru setelah diajukan lagi di Jakarta Selatan, permohonannya dikabulkan melalui putusan eCourt pada 11 November.
Mereka menikah Desember 2005. Selama 19 tahun membina rumah tangga, pasangan ini dikaruniai tiga orang anak.
Artikel Terkait
Srikandi Futsal Indonesia Siap Hadapi Grup Neraka di SEA Games 2025
Armada Airbus A320 di Indonesia Dinyatakan Layak Terbang Usai Perbaikan Darurat
Kuasa Hukum Melani Sebut Dakwaan JPU Akal-Akalan di Sidang Perdana Kasus Dugaan Penipuan Konser TWICE
Kertajati Sepi, Whoosh Ramai: Pergeseran Arus Turis Asing di Jawa Barat