Harga patokan ekspor untuk konsentrat tembaga kembali bergerak naik di awal bulan ini. Untuk periode pertama Desember 2025, pemerintah menetapkan angka sebesar USD 5.462,63 per Wet Metrik Ton. Angka ini naik tipis, sekitar 0,55 persen, dibandingkan patokan dua minggu sebelumnya yang berada di level USD 5.432,58 per WMT.
Lalu, apa yang mendorong kenaikan ini? Menurut Tommy Andana, Pelaksana Tugas Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, ada beberapa faktor yang berperan. Permintaan global yang terus menguat jadi salah satu pendorong utama, terutama dari sektor-sektor masa depan seperti energi terbarukan dan kendaraan listrik.
Namun begitu, dia juga menyoroti faktor lain yang tak kalah penting. Fluktuasi nilai tukar mata uang dan pasokan yang agak tersendat turut memengaruhi. Gangguan produksi di sejumlah tambang besar dunia ikut membuat pasokan global ketat.
Di sisi lain, ceritanya jadi agak menarik kalau kita lihat pergerakan harga logam itu sendiri. Faktanya, harga tembaga di pasar dunia justru sedikit melemah, turun 0,07 persen. Tommy mengakui hal ini, menyebut bahwa sebagian pasokan yang beredar memiliki kadar yang lebih rendah. Tapi, komoditas lain dalam konsentrat itu justru melonjak.
Artikel Terkait
Waspada Macet di Senayan, Rapimnas KSPSI Bakal Padati Jalan Rabu-Kamis
Di Tengah Reruntuhan Longsor Sibolga, Seorang Brimob Temukan Jenazah Ibunya Sendiri
IIMS 2026 Siap Hadirkan Lebih dari Sekadar Mobil
Peri Sandria Desak PSSI: Pelatih Asing Wajib Gandeng Pelatih Lokal