Tak cuma teori, peserta juga langsung terjun ke dalam latihan simulasi. Skenarionya dirancang mirip dengan kasus nyata penghindaran sanksi. Di sini, mereka benar-benar ditantang untuk menerapkan kewenangan hukum, menjalankan protokol penegakan, dan yang paling krusial belajar berkoordinasi dengan instansi lain.
Menurut Nicole Rothenberg, Manajer CTR, lokakarya ini adalah bukti nyata komitmen Amerika Serikat untuk bekerja sama dengan Indonesia.
Intinya, AS bertekad terus mendukung Indonesia dan negara mitra lainnya. Tujuannya jelas: mencegah entitas yang kena sanksi mengakses material atau teknologi sensitif. Upaya semacam ini, meski terkesan teknis, pada ujungnya bermuara pada satu hal: memperkuat keamanan kita bersama, baik di tingkat regional maupun global.
Artikel Terkait
Defisit AS Melonjak ke Rp4.700 Triliun di Awal Tahun Fiskal
Badai di Ruang Ganti Madrid: Alonso Berhadapan dengan Pemberontakan 7 Bintang
Angela Tanoesoedibjo Ingatkan Anak Muda: Hoaks Menyebar Enam Kali Lebih Cepat
Kemenkum Kalbar Perkuat Perencanaan Anggaran Lewat RPATA