Dari Rongsokan Kayu ke Pasar Global, Kisah Faber Instrument Mengukir Nada dari Sisa

- Rabu, 26 November 2025 | 04:00 WIB
Dari Rongsokan Kayu ke Pasar Global, Kisah Faber Instrument Mengukir Nada dari Sisa

Di tengah geliat ekonomi yang semakin sadar lingkungan, limbah kayu yang dulu terabaikan kini menemukan napas baru. Bukan sekadar jadi kayu bakar, tapi diolah menjadi produk bernilai tinggi yang bahkan mampu menembus pasar global.

Faber Instrument, sebuah UMKM asal Cianjur, Jawa Barat, adalah buktinya. Bermodal limbah kayu jati dan dukungan pendampingan berkelanjutan, mereka berhasil menciptakan kerajinan audio yang diminati pasar. Tak tanggung-tanggung, jangkauannya kini merambah hingga ke tingkat internasional.

Helmi, sang pendiri, bercerita bahwa ide ini berawal dari banyaknya sisa kayu jati di sekitarnya yang tak termanfaatkan. Menurutnya, itu adalah potensi yang terbuang percuma.

Ia lantas mengolah limbah tersebut menjadi speaker dengan karakter suara hangat khas kayu alami. Basis produksinya tetap di Cianjur, sementara galeri dan kegiatan pemasaran berpusat di Gedung STP-IPB Bogor. Jaringannya pun meluas ke kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta.

Yang menarik, Faber tak tumbuh sendirian. Mereka mengajak masyarakat sekitar untuk terlibat langsung. Mulai dari perajin kayu hingga ibu-ibu rumah tangga dilibatkan dalam pengerjaan bodi, finishing, hingga pengemasan.

Produk mereka memang punya daya tarik tersendiri. Semua speaker dibuat secara handcrafted dengan kayu jati pilihan, menghadirkan suara natural yang khas. Kualitas inilah yang kemudian mengantarkan Faber dipercaya sebagai souvenir resmi G20 dan Mandalika Official Merchandise.


Halaman:

Komentar