Di Hotel Sultan, Jakarta, suasana Rapat Pleno itu terbilang tegang. Tapi dari situ, muncul satu nama: KH Zulfa Mustofa. Dia resmi ditetapkan sebagai Pj Ketua Umum PBNU, Selasa (9/12) lalu. Langsung, di hadapan forum, Zulfa bicara blak-blakan. Dia bilang, dirinya tak mau terperangkap dalam dinamika konflik yang sudah-sudah.
"Saya tidak ingin menjadi bagian konflik masa lalu," ucap Kiai Zulfa dengan nada tenang namun tegas.
Lalu dia melanjutkan, "Tapi saya ingin menjadi solusi buat Jam'iyah ini untuk masa depan."
Amanah yang diterimanya ini, diakuinya, adalah dua sisi mata uang. Di satu sisi, kehormatan. Di sisi lain, beban yang tak ringan. "Ini amanah yang sangat berat bagi saya dan juga untuk kita semua," katanya, mengajak semua pihak merasakan tanggung jawab bersama.
Komitmennya jelas: menjalankan tugas dari Rais Aam dan forum pleno sebaik mungkin. Fokus pertama? Menormalkan dulu roda organisasi yang sempat goyah. "Tugas saya sangat berat. Pertama, menormalisasi roda organisasi," tuturnya. Setelah itu, barulah persiapan menuju Muktamar, yang akan diawali dengan Konferensi Besar.
Di tengah penjelasannya, Zulfa menyelipkan ajakan. Sebuah ajakan untuk bersatu. "Mari kita bersatu kembali di rumah besar kita ini," serunya. Menurutnya, warga NU sudah terlalu lama dirundung kesedihan karena situasi yang tak pasti.
Artikel Terkait
Muhammadiyah Galang Infak Jumat untuk Korban Bencana di Sumatera
Neraka di Kemayoran: 22 Nyawa Melayang dalam Kebakaran Gedung Terra Drone
Zulfa Mustofa Buka Jalur Dialog, Rapat Gabungan PBNU Akan Tentukan Nasib Muktamar
Banjir Sumatra Paksa Pemerintah Cabut HGU Sawit untuk Hunian dan Hutan