Stasiun Rangkasbitung Ultimate Resmi Diuji Coba, Kapasitas Melonjak Tiga Kali Lipat

- Selasa, 25 November 2025 | 07:10 WIB
Stasiun Rangkasbitung Ultimate Resmi Diuji Coba, Kapasitas Melonjak Tiga Kali Lipat

Mulai Selasa dini hari tadi, tepatnya pukul 00.01 WIB, Stasiun Rangkasbitung Ultimate resmi memasuki fase uji coba operasional. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI yang menggelar uji coba ini, bersiap menuju operasional penuh begitu pembangunan gedung barunya benar-benar rampung.

Sebelumnya, sosialisasi sudah digelar oleh sejumlah pihak terkait. Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jakarta, Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, KAI, dan PT KCI turun tangan memberi pemahaman kepada masyarakat. Tujuannya jelas: menginformasikan penyesuaian alur layanan dan cara menggunakan fasilitas baru yang tersedia.

Menurut Ferdian Suryo Adhi Pramono, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jakarta, uji coba ini merupakan langkah krusial. "Ini penting untuk memastikan semua layanan benar-benar siap," katanya. Dia berharap masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas baru dengan tertib.

Lewat keterangan resminya, Ferdian menambahkan, "Transformasi Stasiun Rangkasbitung bukan sekadar soal tampilan baru. Ia diharapkan bisa mendongkrak mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lebak dan Banten secara keseluruhan. Dukungan masyarakat tentu menjadi kunci suksesnya."

Di sisi lain, pengembangan stasiun ini memang didorong oleh lonjakan kebutuhan transportasi. Kapasitas layanan pun melonjak drastis, dari sebelumnya 26 ribu menjadi 83 ribu penumpang per hari. Gedungnya dibangun lebih luas, modern, dan dirancang agar terintegrasi dengan moda transportasi lain di sekitarnya.

Soal fasilitas, stasiun baru ini menawarkan penataan ruang yang jauh lebih terstruktur. Ada area concourse, ruang operasional, hingga area komersial. Juga tersedia ruang tunggu, musala, ruang laktasi, serta toilet umum dan toilet untuk disabilitas. Untuk mendukung mobilitas penumpang, disediakan 7 lift, 5 eskalator, 15 gate tiket otomatis, dan 4 akses masuk. Sistem keamanannya mengandalkan CCTV yang beroperasi 24 jam.

Dari segi operasional, penataan jalur dan peron dibuat lebih efisien. Jalur 2 dipakai untuk KA lokal, Jalur 3 untuk kereta barang. Sementara KRL akan beroperasi di Jalur 4 dan 5. Ada juga Jalur 6 sampai 9 yang disiapkan sebagai area stabling guna mendukung fleksibilitas operasi.


Halaman:

Komentar