Namun begitu, langkah paling keras tampaknya dijatuhkan pada Avi Rosenfeld, Komandan Cadangan Divisi Gaza. Bukan cuma dicopot, karier militernya tamat sama sekali. Rosenfeld seolah jadi simbol tumbangnya perwira lapangan yang dianggap paling dekat dengan kegagalan di tanggal 7 Oktober itu.
Ada juga Yossi Sariel, mantan komandan unit intelijen siber elite Unit 8200. Yang menarik, dia tidak hadir dalam sidang penentuan nasibnya. Hal itu memunculkan spekulasi adanya ketegangan internal di tubuh intelijen Israel.
Tapi tidak semua dipecat. Beberapa tokoh penting lain masih bertahan, meski tetap kena hukuman disipliner.
Mereka antara lain Tomer Bar (Panglima Angkatan Udara), Shlomi Binder (kepala intelijen militer saat ini), dan David Saar Salama (Panglima Angkatan Laut).
Hukuman-hukuman ini mempertegas bahwa tanggung jawab atas kegagalan 7 Oktober tidak hanya berada di satu atau dua level, tapi menyebar merata di seluruh lini.
Semua tindakan ini rupanya dipicu oleh hasil investigasi yang dipimpin oleh pensiunan jenderal Sami Turgeman. Laporannya yang sangat kritis terhadap rantai komando IDF sebelum 7 Oktober menjadi landasan formal bagi pembersihan besar-besaran ini.
Dari Halevi sampai Rosenfeld, daftar panjang komandan yang tersingkir ini menunjukkan satu hal jelas: serangan Hamas dua tahun silam masih terus memicu efek domino yang tak kunjung mereda. IDF kini berada dalam fase rekonstruksi internal terbesar dalam beberapa dekade berusaha memulihkan kepercayaan publik sambil menata ulang fondasi pertahanan negara.
Artikel Terkait
Pertamina Genjot Impor Pertalite 1,4 Juta Kilo Liter Antisipasi Libur Nataru
Hayli Gubbi Meletus, Raksasa yang Terjaga Setelah 12.000 Tahun Tertidur
Stasiun Rangkasbitung Ultimate Resmi Diuji Coba, Kapasitas Melonjak Tiga Kali Lipat
Prabowo Ambil Alih Biaya Kuliah 37 Mahasiswa Papua yang Terhambat Dana Daerah