"Dari sisi stimulus yang kita harapkan juga konsumsi itu membaik. Dari sisi investasi dari Danantara dan juga investasi swasta itu diharapkan juga membaik,"
Namun, di balik optimisme itu, ada satu sisi yang masih diwaspadai. Menurut Victor, kinerja ekspor diperkirakan belum akan maksimal. Penyebabnya tak lain adalah melemahnya permintaan global yang masih dilanda gejolak.
Dengan kondisi seperti ini, kunci keberhasilan pertumbuhan ekonomi 2026 sepenuhnya bergantung pada kemampuan pemerintah mendorong konsumsi (C) dan investasi (I) melalui belanja pemerintah (G).
"Maka kami melihat, kunci di 2026 adalah bagaimana agar sisi G-nya ini bisa mendorong sisi C dan I ini agar tetap tumbuh. Jadi kita harapkan itu bisa tumbuh dengan baik,"
Jadi, meski ada tantangan di sektor ekspor, fokus utamanya adalah memastikan belanja pemerintah bisa menjadi mesin penggerak yang andal untuk dua sektor lainnya.
Artikel Terkait
BRIN Siap Sambut Lulusan Sekolah Garuda, Ini Rencana Strategisnya
Gen Z Didorong Jadi Ujung Tombak Modernisasi Koperasi Nasional
LPDB Koperasi Siapkan Koperasi Desa Merah Putih Jadi Prioritas 2026
Taxi Driver 3 Tembus Rekor, Aksi Infiltrasi Lee Je Hoon ke Sindikat Global Dimulai