Banyak yang mengira alergi susu sapi dan intoleransi laktosa itu sama saja. Padahal, dua hal ini jelas berbeda, mulai dari penyebab, gejala, sampai cara mengatasinya. Memang sih, keduanya sama-sama bikin badan nggak enak habis minum susu atau makan produk olahannya. Tapi, memahami perbedaannya itu penting banget, lho. Dengan begitu, kamu bisa tahu langkah apa yang harus diambil.
Lalu, di mana letak perbedaannya?
Alergi Susu vs Intoleransi Laktosa: Beda Jauh!
Akar Masalahnya
Alergi susu sapi itu cukup sering menimpa bayi dan anak-anak. Menurut data dari Food Allergy Research & Education (FARE), angkanya mencapai 70 persen anak-anak di seluruh dunia. Intinya, sistem kekebalan tubuh mereka 'keblinger'. Protein dalam susu sapi dianggap sebagai ancaman, sehingga tubuh malah melawan dengan melepaskan antibodi. Reaksi inilah yang akhirnya memicu gejala alergi.
Di sisi lain, intoleransi laktosa itu masalahnya di enzim. Tubuh kekurangan atau bahkan nggak punya enzim laktase yang bertugas mencerna laktosa. Akibatnya, sistem pencernaan langsung 'protes' saat menerima susu atau turunannya.
Nah, soal jumlah, penderita intoleransi laktosa ternyata jauh lebih banyak, khususnya di Asia. Sebuah studi di American Journal of Human Genetics menyebutkan, di kawasan Asia Tenggara saja, prevalensinya bisa mencapai 50 hingga 90 persen dari total populasi. Cukup tinggi, bukan?
Gejala yang Muncul
Karena alergi susu melibatkan sistem imun, gejalanya bisa bermacam-macam dan muncul di mana saja. Yang ringan, kulit jadi ruam atau bentol-bentol, bibir dan mata bisa bengkak. Kalau sudah tingkat sedang, perut terasa nggak nyaman dan muntah-muntah. Parahnya lagi, bisa sampai ganggu pernapasan.
Bahkan, dalam beberapa kasus, reaksinya bisa berkembang jadi anafilaksis. Kondisi ini serius banget, menyebabkan saluran napas menyempit, tekanan darah turun drastis, dan pembengkakan di area kritis seperti tenggorokan dan lidah.
Artikel Terkait
Freeport Bongkar Temuan Raksasa 3 Miliar Ton Bijih di Papua, Tapi...
BGN Desak Program Makan Gratis Buka Pintu untuk Petani dan UMKM
Malaysia Siap Cabut Akses Media Sosial bagi Remaja di Bawah 16 Tahun
Bapanas Genjot Distribusi Beras, Harga Dijamin Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru