Jakarta - Ada kabar baru dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Direktur Utama perusahaan, Melati Sarnita, mengungkapkan bahwa Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara telah menyampaikan Letter of Intent (LoI). Isinya? Mereka berminat menanamkan modal di dua proyek smelter milik perseroan.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Kamis kemarin, Melati membeberkan lebih detail. "LoI dari Danantara sudah kami terima. Saat ini sedang dalam proses due diligence," ujarnya. Dua proyek yang dimaksud adalah Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Phase 1 dan Phase 2.
Untuk SGAR Phase 1, komposisi kepemilikannya dibagi antara PT Inalum (60%) dan PT Antam (40%). Nah, rencananya Danantara akan masuk ke kedua proyek alumina ini. "Kita akan berdiskusi lebih lanjut dengan mereka," tambah Melati usai rapat di Kompleks DPR RI.
Soal nilai, partisipasi Danantara disebutkan mencapai 15% dari total investasi. Angkanya cukup besar, yaitu sekitar USD480 juta atau setara Rp8,03 triliun dari total proyek senilai USD3,2 miliar.
Di sisi lain, progres SGAR Phase 1 sendiri sudah sangat matang. Pembangunannya mencapai 98,56%. Proyek yang dijalankan PT BAI ini punya kapasitas 1 juta ton alumina dan ditargetkan beroperasi komersial tahun ini. Mereka bahkan sudah melakukan trial shipment pertama sebanyak 21.000 MT alumina pada 21 April lalu, dilanjutkan dengan enam kali pengiriman ke Inalum.
Artikel Terkait
Ratih Kumala Ubah Kekesalan Politik Jadi Fabel Semut Koloni
Tiga Korban Ledakan SMAN 72 Masih Berjuang di Ruang Perawatan Intensif
Cak Imin Soroti Kunci Utama Hapus Kemiskinan Ekstrem pada 2026
Prabowo Soroti Becak Listrik di Tengah Percepatan Program Gizi