Premanisme dan Ormas Timbulkan Beban Biaya Investasi Hingga 40 Persen
Studi Ungkap Praktek Pemerasan Sistemik Ganggu Iklim Berusaha di Indonesia
Jakarta - Praktek premanisme dan organisasi kemasyarakatan (ormas) terbukti menjadi faktor signifikan yang membebani iklim investasi di Indonesia. Temuan terbaru mengungkapkan praktik ini menyedap 15-40 persen dari total biaya investasi dan biaya produksi perusahaan.
Data mengejutkan menunjukkan bahwa hampir separuh biaya investasi dapat tersedot untuk memenuhi tuntutan berbagai kelompok yang tidak terkendali, menciptakan inefisiensi sistemik dalam perekonomian nasional.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, mengkonfirmasi temuan ini dalam forum bisnis yang diselenggarakan di Jakarta. Menurutnya, masalah ini telah menjadi isu struktural yang memerlukan penanganan serius dari semua pemangku kepentingan.
Artikel Terkait
Pakar Hukum UI Beberkan Alasan Ijazah Asli Jokowi Perlu Diperlihatkan ke Roy Suryo
Daftar Lengkap Pemenang AMI Awards 2025: Garam & Madu dan Tabola Bale Jadi Jawara
BNI ESG Advisory Playbook: Panduan Transisi Hijau untuk Industri Sawit Indonesia
IDX Channel Sabet Penghargaan Tertinggi Televisi di Ajang Apresiasi Media SKK Migas-KKKS 2025