Roy Suryo Soroti Urutan Data Pendidikan Gibran Terbolak-balik: Itu Cacat secara Syarat untuk jadi Wakil Presiden

- Rabu, 24 September 2025 | 14:00 WIB
Roy Suryo Soroti Urutan Data Pendidikan Gibran Terbolak-balik: Itu Cacat secara Syarat untuk jadi Wakil Presiden


MURIANETWORK.COM -
Pakar telematika Roy Suryo mendatangi kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI (Kemendikdasmen), pada Selasa (23/9/2025).

Tak sendiri, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga RI (Menpora) itu datang bersama ahli digital forensik Rismon Hasiholan Sianipar beserta sejumlah aktivis lain.

Tujuan dari kedatangan Roy Suryo cs tersebut adalah untuk memastikan informasi mengenai ijazah milik Wakil Presiden RI (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.

Roy berharap dapat bertemu Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu'ti, M.Ed untuk membahasa dugaan ijazah Gibran yang tidak memenuhi syarat untuk pencalonan sebagai Calon Wakil Presiden RI di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 lalu.

Saat berbicara dengan awak media di Kantor Kemendikdasmen RI, Roy mengungkap dirinya ingin agar Mendikdasmen RI Abdul Mu'ti menindaktegas penerbitan surat keterangan ijazah Gibran.

Roy memang membawa salinan surat pernyataan yang menyatakan anak sulung Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu sudah mengambil pendidikan setara SMA di University of Technology Sydney (UTS), Australia.

Namun, menurut Roy, surat tersebut berbunyi surat keterangan, bukan surat keputusan.

Sehingga, kata dia, surat tersebut tidak sah secara hukum.

“Kami meminta ketegasan dari Menteri Abdul Mu’ti untuk kemudian dipastikan apakah surat keterangan ini sah atau tidak. Kalau tidak sah ya gugur sebagai wapres,” kata Roy, dikutip dari YouTube KompasTV, Selasa (23/9/2025).

“Surat ini tidak sah secara hukum dan struktur pendidikan karena bunyinya seharusnya bukan surat keterangan, tapi surat keputusan," paparnya.

"Surat keterangan ini nggak bisa dipakai apa-apa, maka yang bersangkutan itu cacat secara syarat untuk menjadi wakil presiden,” lanjut Roy.

Urutan Data Pendidikan Gibran Terbalik


Roy Suryo juga menyebut, urutan pendidikan Gibran tertukar dan terbolak-balik.

Khususnya pada jenjang sekolah di UTS, Australia, di mana Gibran disebutkan mengambil program Insearch.

Menurut Roy, program Insearch di UTS tersebut hanyalah semacam kursus atau program matrikulasi, tetapi malah disetarakan dengan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Saya berulang kali melakukan analisis dan sudah ada di berbagai acara, termasuk juga di beberapa media mainstream. Terima kasih yang sudah menyiarkan, bahwa urutan pendidikan saudara Gibran Rakabuming Raka itu tertukar dan saling terbalik," ujar Roy.

"Misalnya, yang seharusnya itu hanya sebuah kursus atau pathway atau katakanlah itu matrikulasi ke perguruan tinggi, tapi itu dianggap sebagai SMA yang disetarakan ini," jelasnya.

Lalu, Roy menjabarkan urutan pendidikan Gibran yang terbalik yang bahkan menurutnya masih termuat di situs Kementerian Sekretariat Negara RI.

Yakni, urutan sekolah Gibran yang setara SMP (Sekolah Menengah Pertama) yakni Orchid Park Secondary School di Singapura, melompat ke pendidikan yang diklaim setara jenjang S1 di MDIS (Management Develpoment Institute of Singapore) pada 2004–2007, baru ditulis lagi pendidikan UTS Sydney, Australia (2007–2010) yang disebut setara jenjang SMA.

"Kemudian bahkan ada tulisan juga dan itu sudah dimuat di berbagai media ya, dan itu digunakan untuk kampanye yang bersangkutan dan masih ditulis juga di berbagai situs, termasuk yang ada di lembaga kantor berita ternama Antara ya, ada dia memiliki pendidikan S1, S2," papar Roy.

"Bahkan sampai hari ini, sampai saat ini kita ngobrol, [data pendidikan] Gibran Rakabuming itu di Sekretariat Negara masih tercantum terbalik," ujarnya.

"Jadi artinya, dia di Orchid Park Secondary School itu, terus ke MDIS dulu (ke S1-nya dulu katanya), baru kemudian ke UTS ke Australia. ini terbalik lah," sambungnya.

Menurut Roy, jika urutan pendidikan Gibran ini terbolak-balik, maka pencalonan suami Selvi Ananda itu sebagai Wakil Presiden RI di Pilpres 2024 tidak sah.

"Kalau urutan pendidikannya saja terbalik-balik begini kemudian dianalisis itu tidak benar, nah maka apa yang dilakukan oleh dia itu tidak sah," tegasnya.

Tindak Lanjut Ijazah Gibran Menunggu Arahan Mendikdasmen RI


Roy Suryo pun menegaskan bahwa pihaknya memiliki niat baik dengan mendatangi Kantor Kemendikdasmen RI, yakni untuk meluruskan informasi data pendidikan Gibran Rakabuming Raka.

Namun sayangnya, Roy tidak dapat bertemu Prof. Abdul Mu'ti, sebab Mendikdasmen RI tersebut sedang ada kunjungan ke luar kota.

Meski begitu, Roy Suryo tetap mengapresiasi Abdul Mu'ti yang memberi kabar sekaligus menunggu arahan dari akademisi pakar pendidikan Islam Indonesia tersebut.

"Maka atas dasar niat baik kami, kami datang secara baik-baik ke kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ini," tutur Roy.

"Dan alhamdulillah tadi sekali lagi saya sudah di-WA langsung oleh Prof. Abdul Mukti dan kemudian beliau mengatakan, mohon maaf tidak bisa mendampingi, makanya kita menunggu arahannya siapa yang seharusnya menerima kami," jelasnya.

"Karena ini jelas betul ya, 'Assalamualaikum Mas Roy,'  —ini bahasanya beliau ya— 'Enjang punika kula kunjungan kerja wonten Bandung jam. 5.30' [Pagi ini, saya kunjungan kerja di Bandung jam 5.30, red]. Sangat halus beliau," sambung Roy.

"Jadi matur nuwun sanget [terima kasih sekali, red] ya. Terima kasih sekali untuk beliau ya gitu. Jadi artinya kita nunggu arahan dari beliau. Itu aja," tandasnya.

Sumber: tribunnews

Komentar