MURIANETWORK.COM - Meskipun buku "Jokowi Undercover" secara luas dianggap kontroversial dan oleh banyak kalangan dinilai sebagai teori konspirasi, penulisnya, Bambang Tri Mulyono, dengan tegas membantah semua tudingan tersebut.
Ia mengklaim bahwa karyanya adalah produk jurnalistik murni yang didasarkan pada sumber-sumber valid. Dia juga siap mempertanggungjawabkan isinya, bahkan di hadapan sumpah.
"Kalau Mas Bambang disumpah pakai kitab suci Al-Quran bahwa ini adalah benar sebenar-benarnya, Mas Bambang siap nggak? Siap," jawabnya tanpa ragu dalam sebuah video yang ditayangkan di kanal YouTube Forum Keadilan TV, mengutip Selasa, 23 September 2025.
Jika pun ada kesalahan dalam bukunya, hal itu berasal dari sumber informasinya, bukan karena ia mengarang cerita fiktif.
Untuk memperkuat klaimnya, Bambang membeberkan metode jurnalistik yang dia gunakan.
Ia menjelaskan bahwa tulisannya dirangkai seperti puzzle dari berbagai sumber, baik primer maupun sekunder.
Sumber primer didapat dari wawancara langsung dengan narasumber seperti Faisal, yang memberikan informasi mengenai silsilah keluarga Jokowi di Solo, dan tokoh politik Mudrick Sangidu.
Sementara itu, sumber sekunder diperoleh dari dokumen dan pemberitaan yang ada seperti, buku karya mantan Ketua Wantimpres, Sri Adiningsih yang memuat pernyataan kunci mengenai tahun kelulusannya yang sama dengan Jokowi, serta kliping berita koran yang berisi kesaksian dari Suryo Atmanto.
Sebagai bukti keyakinannya, Bambang menyatakan berencana untuk menerbitkan ulang kedua bukunya, "Jokowi Undercover 1 dan 2", dalam format cetak.
Ia menegaskan kesiapannya untuk membuka semua sumbernya jika ada pihak yang meragukan.
"Kalau wartawan seperti jenengan misalnya tanya, ini sumbernya dari mana? Nah, saya tunjukkan. Tuh orangnya ada," pungkasnya.***
Sumber: konteks
Artikel Terkait
Kader PDIP Ditegur Keras Usai OTT KPK: Jangan Mencla-Mencle!
Presiden Prabowo Ingatkan Menteri: Loyalitas Tertinggi untuk Rakyat, Bukan Saya
Gatot Nurmantyo Soroti Perpol Baru: Ini Upaya Bentuk Superbodi yang Tantang Konstitusi
Kader Golkar Sumut Tuding Pucuk Pimpinan Sebagai Pengkhianat