MURIANETWORK.COM - Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Prof. Amien Rais, menyampaikan pandangannya terkait kepulangan Presiden Joko Widodo ke Solo setelah 42 hari absen dari sorotan publik.
Amien Rais mempertanyakan kondisi kesehatan Jokowi dan menganalisis perilaku politiknya yang dinilai mengalami kemerosotan wibawa.
Menurut Amien, kepulangan Jokowi ke Solo pada sore hari 12 Juli 2025, setelah 42 hari meninggalkan kota tersebut, menimbulkan pertanyaan tentang tingkat kesembuhannya.
Meskipun ajudan Jokowi, Kompol Syarif, menyatakan kondisi Jokowi sehat walafiat dan bugar, Amien Rais menyoroti absennya Jokowi dari media selama lebih dari 40 hari.
“Padahal salah satu hobi Jokowi yang paling menonjol adalah bicara di depan wartawan supaya omongannya di-cover di medsos dan media mainstream kalau bisa,” kata Amien Rais, kemarin, lewat akun YouTube-nya.
Amien menduga Jokowi menderita “sindrom kejiwaan” yang membuatnya merasa masih eksis secara politik selama namanya menjadi perbincangan publik.
“Bila namanya makin jarang disebut dalam perbincangan publik, seolah kehidupannya menjadi kurang berarti,” tambahnya.
Amien bahkan menyamakan kondisi kejiwaan Jokowi dengan “sindrom Sadat,” merujuk pada mantan Presiden Mesir Anwar Sadat yang sangat mengagungkan Amerika dan senang namanya disebut oleh media terkemuka di sana.
Namun, Amien menekankan perbedaan mencolok.
“Kalau Jokowi lain, dia dinobatkan sebagai pemimpin terkorup nomor 3 di dunia oleh OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project),” tegasnya.
Meski demikian, eks Ketua MPR itu menyebut Jokowi sebagai “manusia aneh dan ajaib” karena tanpa malu tetap ingin eksis sebagai tokoh politik penting di Indonesia.
Amien mengklaim bahwa rumah Jokowi di Solo kini mulai sepi dari pengunjung.
Artikel Terkait
Bobby Nasution Dituding Ganggu Aceh, Laode Ida: Perintah Langsung dari Jokowi!
Mahfud MD Beberkan Dugaan Pidana di Proyek Kereta Cepat Whoosh: Prabowo Diminta Turun Tangan!
DPR Soroti Purbaya: Dilarang Ikut Campur Urusan Kementerian Lain!
Berhasil Dikritik! Prabowo Klaim Program Kerakyatannya Bongkar Dominasi Oligarki