Nama UGM Jadi Cibiran Gara-Gara Jokowi, Forum AKSI: Kalau Benar Alumni, Tunjukkan Saja Ijazahmu!

- Minggu, 06 Juli 2025 | 12:50 WIB
Nama UGM Jadi Cibiran Gara-Gara Jokowi, Forum AKSI: Kalau Benar Alumni, Tunjukkan Saja Ijazahmu!




MURIANETWORK.COM - Polemik dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi semakin memanas. 


Kali ini, desakan datang dari Presidium Forum Alumni Kampus Seluruh Indonesia (AKSI), Nurmadi H Sumarta, yang meminta Jokowi segera menunjukkan ijazahnya ke publik.


Dikatakan Nurmadi, kontroversi ini tak kunjung selesai, bahkan semakin liar sejak Beathor Suryadi membeberkan dugaan bahwa ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka.


"Berbagai bukti daftar kepalsuan semakin bertambah, kalau bener alumni, pak Jokowi segera Tunjukkan saja ijazahmu," ujar Nurmadi, Minggu (6/7/2025).


Bahkan, ia menyebutkan, meski sempat dinyatakan selesai oleh Bareskrim, kini perkara tersebut kembali dibuka setelah desakan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) melalui Biro Wasidik Mabes Polri.


Gelar perkara khusus itu rencananya digelar Kamis, 10 Juli 2025, setelah sebelumnya dijadwalkan pada Rabu, 3 Juli lalu.


Nama besar Universitas Gadjah Mada (UGM) pun ikut tercoreng akibat kasus ini.


"Nama besar UGM menjadi bahan cibiran, dipertaruhkan dan bikin prihatin para alumni," sebutnya.


Relawan Alumni UGM Bergerak (Relagama Bergerak) yang sebelumnya sudah menyatakan sikap, kini juga mendesak UGM dan Jokowi untuk segera menyelesaikan masalah ini secara terang-benderang.


Bahkan, Relagama Bergerak mengancam akan melayangkan mosi tidak percaya kepada Rektor UGM dan mempertanyakan keabsahan ijazah Jokowi jika tidak ada kejelasan.


Forum AKSI pun menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Relagama Bergerak.


Mereka bahkan mengajak seluruh warga ikut hadir dalam aksi di Balairung UGM, Yogyakarta, pada Selasa pagi, 8 Juli 2025.


"Sudah semestinya UGM dan Jokowi menempuh jalan kekeluargaan dan elegan dengan membuka dan menunjukkan ijazah tersebut yang masih menjadi kontroversi," tegas Nurmadi.


Menurutnya, kejujuran dan keterbukaan adalah harga mati. 


"Demi kejujuran dan keterbukaan harus jelas. Benar ataupun salah harus diungkap," tegasnya lagi.


Forum AKSI menekankan, apa pun status ijazah Jokowi, sebagai mantan presiden, dokumen tersebut harus benar-benar jelas untuk kepentingan sejarah bangsa.


"Bagaimanapun status ijazah Jokowi, mantan presiden sebagai dokumen negara perlu benar-benar clear untuk kebenaran sejarah," kuncinya.


Sebelumnya, Koordinator Relawan Alumni Universitas Gadjah Mada Bergerak (Relagama Bergerak), Bangun Sutoto, mengaku geram karena mantan presiden Jokowi tak kunjung menunjukkan ijazahnya.


Sebagai dampak dari sikap Jokowi, Bangun membeberkan bahwa nama baik UGM yang dikenal sebagai kampus kerakyatan itu tercemar.


"Kami mencermati sekaligus merasakan bahwa institusi UGM yang telah berjasa kepada kami saat masih menjadi mahasiswa, menjadi bulan-bulanan publik," ujar Bangun, Sabtu (5/7/2025).


"Marwah dan nama baik UGM telah tercemar dengan kasus yang remeh-temeh ini," tambahnya.


Jebolan UGM 2005 ini menegaskan kembali bahwa alumni memiliki kewajiban untuk menjaga nama baik almamater.


"Sebagai alumni, kami punya kewajiban untuk menjaga nama baik almamater. Itu dasar kami bersuara. Itu sah dan sudah menjadi satu keharusan bagi kami," tandasnya.


Menampik desas-desus bahwa mereka dikendalikan oleh pihak tertentu untuk menyerang Jokowi, Bangun langsung membantah.


"Kepada siapapun, kami ingatkan bahwa Relagama Bergerak tidak berafiliasi dengan parpol tertentu, juga tidak untuk membela pihak tertentu. Saya ingatkan untuk jangan salah menilai atas sikap kami!," jelas Bangun.


Kata Bangun, UGM berdiri di atas tanah perjuangan oleh para pejuang dan dibangun untuk melahirkan para pejuang.


"Bukan untuk mengkader dan meluluskan para pencundang," cetusnya menyindir Jokowi.


"Para pahlawan yang berjuang untuk negeri kita ini, termasuk para founding fathers UGM yang telah tiada, mereka sudah tidak tampak di hadapan kita. Tapi, jasa mereka berdampak kepada kami para alumni," sambung dia.


Bangun bilang bahwa dirinya telah sering menyampaikan hal tersebut kepada teman-teman alumni dalam berbagai kesempatan.


"Saya sampaikan semangat itu, berdampak walau tak tampak. Filosofi ini mirip udara, tidak tampak tapi bisa dirasakan dan sangat dibutuhkan," Bangun menuturkan.


Jika filosofinya mirip udara, kata Bangun, maka energi mereka diekspresikan sebagai air yang sangat kuat, berbagi tanpa mencaci. Air tenang menghanyutkan.


"Karena itulah kami sepakat memberi nama aksi kami menyelamatkan UGM dengan Relagama Bergerak. Mirip potongan syair Bengawan Solo, air mengalir sampai jauh. Kami akan selalu bergerak, mengalir sepanjang generasi melintas antar zaman," kuncinya.


Sumber: Fajar

Komentar