“Lalu, arogansi dan kesombongan Rommy telah menghancurkan PPP sejak Pemilu 2019, tepatnya saat Rommy tertangkap KPK. Padahal saat itu kader sedang berjuang,” ujar Muchbari dalam keterangan tertulis, Sabtu 21 Juni 2025.
Muchbari menyebut, hukuman penjara saat itu tidak membuat Rommy jera. Padahal, Rommy sudah kembali diberikan kepercayaan oleh Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono sebagai Ketua Majelis Pertimbangan, namun Rommy kembali berulah dengan mengobral partai berlambang Kabah.
“PPP hanya dijadikan komoditas dagangan oleh mantan narapidana. Sejak menjadi pengurus, Rommy selalu mengobok-obok dan cawe-cawe di DPP PPP untuk syahwat politik dan ekonomi pribadinya,” tegasnya.
“PPP hanya dijadikan alat untuk menggapai ambisi kuasa dan uang bagi Rommy tanpa memikirkan nasib partai dan para kader berjuang habis-habisan membela PPP,” sambungnya.
Muchbari menegaskan bahwa “Kader PPP Penjaga Marwah Partai” mengutuk dan menolak segala bentuk aksi Rommy yang ingin menghancurkan PPP.
“Kami akan menghadapi segala rongrongan, provokasi, dan tantangan dari berbagai pihak yang ingin menghancurkan PPP. Kami siap menjadi martir dan mujahid demi keutuhan dan kejayaan PPP,” pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Ray Rangkuti Soroti Kekuatan Politik di Balik Penetapan Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
Prabowo Hentikan Tradisi Paksa Siswa Sambut Kunjungan Kerja
Jokowi Dianggap Alergi Pengadilan Usai Hadir di Forum Singapura
Jokowi di Singapura Bikin Gaduh, Alasan Sakit Dituding Hanya Sandiwara