Mengejutkan! Sosok Ahli IT Berani Bongkar Kedok Roy Suryo Cs Soal Ijazah Jokowi

- Minggu, 01 Juni 2025 | 20:30 WIB
Mengejutkan! Sosok Ahli IT Berani Bongkar Kedok Roy Suryo Cs Soal Ijazah Jokowi




MURIANETWORK.COM - Inilah sosok Ahli Digital Forensik sekaligus Ahli IT yang berani membongkar kedok Roy Suryo Cs dalam menganalisa ijazah Jokowi.


Ahli IT bernama Josua M Sinambela itu blak-blakan menceritakan kebohongan kubu Roy Suryo yakni Rismon Sianipar terkait polemik ijazah presiden ke-7.


Josua sebenarnya sempat blak-blakan terkait dengan kebohongan Rismon tersebut.


Dalam postingannya di media sosial pada awal Mei 2025 lalu, Josua sempat membocorkan kebohongan kubu Roy Suryo soal klaim skripsi Jokowi.


Ternyata diakui Josua, semua bukti yang diperlihatkan kubu Roy Suryo Cs terkait skripsi Jokowi itu adalah dokumen pribadinya.


"RHS (Rismon) ternyata menggunakan dokumentasi Video/Foto milik saya yang pernah saya kirimkan ke dia, dengan menampilkan beberapa skripsi saja hanya untuk pembenaran asumsi asumsi liarnya dan diaku-aku miliknya. Saya bisa pastikan dia (Rismon) tidak pernah melihat skripsi jokowi dan teman teman seangkatan sebelum tanggal 15 April di UGM. Semua foto, video dokumentasi yang saya lakukan masih dilengkapi metadatanya, dan tersimpan di HP Pribadi dan Memory Camera Canon saya," ungkap Josua M Sinambela.


Kini, setelah polemik ijazah dan skripsi Jokowi berkembang hingga ke ranah hukum, Josua akhirnya muncul ke publik dalam versi wawancara.


Josua akhirnya membongkar kedok Rismon yang selalu koar-koar menuding ijazah Jokowi palsu.


"Yang membuat saya ikut bersuara terhadap kasus ini, dimulai dari postingan beberapa rekan saya kolega saya di UGM yang berupaya meluruskan analisis-analisis yang diberikan si Rismon. Rekan dosen ini mencoba menunjukkan bahwa analisis itu tidak benar, analisis dia tidak benar. Karena pada saat pertama kali muncul, Rismon menganalisis ijazah Jokowi, dia pertama kali meyakini kalau gambar ijazah itu palsu. Dari mana? dari fontnya, dari nomor ijazahnya enggak lengkap enggak ada fakultasnya, dibandingkan dengan Bambang Prastowo," ungkap Josua M Sinambela disadur TribunnewsBogor.com dari wawancara di kanal Youtube Bang Billy Official, Minggu (1/6/2025).


Diungkap Josua, ia sangat tahu persis hal-hal apa saja yang diklaim Rismon telah ia teliti.


Menurut Josua, semua hal yang diteliti Rismon itu tidak berdasar.


Karena sejatinya Josua sendiri telah memeriksa langsung perbedaan ijazah Jokowi dengan teman seangkatannya dan tidak ada perbedaan.


"Yang dianalisis dia (Rismon) nomor (ijazah) enggak ada, karena memang difotokopian sehingga tidak muncul. Kemudian fakultasnya tidak lengkap, ternyata zaman itu ijazah setiap fakultas cetak masing-masing, makanya beda-beda, 40 tahun yang lalu itu berbeda, memang ada template tapi tidak sama persis," imbuh Josua M Sinambela.


Lebih lanjut, Josua pun merespon tudingan Rismon yang mempersoalkan font di ijazah Jokowi.


Menurut Josua, terkait font di ijazah itu adalah kewenangan percetakan.


"Dia menganalisis font-nya, awalnya font ijazah pun dianggap dia tidak mungkin ada Times New Roman, padahal itu udah kelihatan itu bukan cetakan dari printing atau komputer, tapi itu dari percetakan yang punya teknologi sangat jauh. Kita bisa lihat buku zaman dulu, buku-buku sudah zaman modern," ungkap Josua.




Beralih ke soal skripsi Jokowi yang diributkan Rismon, Josua tertawa.


Josua lantas mengurai kesalahan fatal dari Rismon yang mengaku telah meneliti keaslian skripsi Jokowi.


"Kembali ke skripsi, ini yang menarik. Ketika dia (Rismon) mengatakan font-nya hebat sekali kok Times New Roman. Saya enggak tahu bagaimana dia menganalisis itu. Kalau kita ukur bagian dari halaman pengesahan itu tidak sama sekali presisi kok kiri dan kanan, dari situ sudah ketahuan kalau itu bukan dari Microsoft Word. Tapi dia menggunakan cetakan. Dan itu juga setelah kita lakukan, saya melihat semua skripsi teman-temannya. Saya minta izin ke Fakultas Kehutanan, melihat skripsi teman-teman Jokowi," ujar Josua.


Semua pernyataan yang disampaikan Rismon kata Josua adalah tidak ada bukti validnya.


"Saya mendokumentasi 40 lebih skripsi tahun 70-an, tahun 79 sampai 80 sekian. Yang saya temukan apa? saya membandingkan skripsi teman-temannya (Jokowi). Dari beberapa foto yang saya dapatkan dari internet, skripsi Jokowi itu kelihatan ada pembatasnya, dari Perdana. Dari situ kita bisa tahu, ini dicetak atau dijilidkan di percetakan jasa bernama Perdana," tegas Josua.


"Bukan hanya di fakultas kehutanan saya ternyata, bahkan ada dari fakultas sastra, jadi ada banyak dari mahasiswa lain yang mencetak skripsinya di Perdana, dan itu sama semua cetakannya. Dari situ saya punya feeling, jadi asumsi yang disebut Rismon, ini hanya bisa diproduksi tahun 90-an, itu sudah terbantahkan semua," sambungnya.


Terkait dengan kebohongan kubu Roy Suryo Cs tersebut, Josua mengaku ia sempat menghubungi Rismon secara langsung.


Hal itu dilakukan Josua agar Rismon sadar bahwa perbuatannya menyebut ijazah dan skripsi Jokowi palsu adalah salah besar.


Namun peringatan yang diurai Josua justru tak digubris Rismon.


Bak ketar-ketir, Rismon kabarnya malah memblokir nomor kontak Josua.


"Saya menghubungi dia (Rismon) untuk menyadarkan dia bahwa asumsi dia itu tidak benar, bahwa teman-teman yang lain juga menggunakan font yang sama (dengan skripsi Jokowi). Karena itu tidak mungkin dipalsukan semua. Dan dokumentasi ini yang saya kirimkan ke dia, tujuan saya untuk menyadarkan dia bahwa asumsi dia tidak benar. Tapi apa yang dilakukan dia (Rismon)? saya diblokir," imbuh Josua M Sinambela.


Diungkap Josua, Rismon seolah tak berani berdebat dengannya terkait dengan keaslian skripsi Jokowi tersebut.


"Awalnya kita berdebat lewat komunikasi, saya ajak dia datang, saya bisa tunjukkan semuanya, tapi apa yang dia (Rismon bilang) 'semuanya palsu, buktinya enggak ada tanda tangan'. Nah memang dia akan beralih, setelah font terbantahkan, dia lari ke tanda tangan. Inilah orang yang mencari pembenaran, bukan kebenaran. Padahal sebagai ahli forensik, kita mengungkap fakta. Tidak ada asumsi di sana," ujar Josua.


Atas perangai Rismon itu, Josua pun menyindir soal ahli digital forensik.


Seperti diketahui, Rismon selama ini disebut sebagai Ahli Digital Forensik seperti Josua.


Tapi kata Josua, Rismon sejatinya minim pengalaman terkait profesi ahli digital forensik tersebut.


"Yang disebut ahli itu adalah orang yang berpengalaman dan diakui pendapatnya, penelitiannya dan digunakan untuk membuat keputusan di pengadilan. Rismon menganggap dirinya ahli, padahal setahu saya hanya dua kasus yang ditangani dia, itu pun dari pihak penasehat hukum. Yang pertama kasus Jessica Mirna, kedua kasus Vina. Yang menarik, pengacara tim Vina menghubungi saya dulu karena tidak ada bahan yang saya forensik, saya hanya dimintai pendapat," tegas Josua.


Sumber: Tribun

Komentar