Rismon Ungkap Fakta Mencurigakan di Ijazah Jokowi: Ada Bercak Noda Tinta Hitam!

- Selasa, 20 Mei 2025 | 14:05 WIB
Rismon Ungkap Fakta Mencurigakan di Ijazah Jokowi: Ada Bercak Noda Tinta Hitam!




MURIANETWORK.COM - Isu seputar keaslian ijazah mantan Presiden Jokowi terus mencuat. Apalagi setelah pakar forensik digital, Rismon Sianipar, mengeluarkan pernyataan tegas.


Kali ini, ia menyoroti adanya kesamaan mencolok pada dokumen ijazah yang selama ini menjadi pusat kontroversi publik.


Rismon menyebut bahwa baik ijazah Jokowi yang ditampilkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), maupun yang diperlihatkan oleh kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, memiliki karakteristik visual yang identik.


"Ijazah Jokowi baik yang ditampilkan di UGM maupun yang ditampilkan oleh kader PSI, Dian Sandi, sama-sama memiliki bercak noda tinta hitam!" tegas Rismon di X @SianiparRismon (20/5/2025).


Temuan tersebut kembali memantik perdebatan mengenai otentisitas dokumen akademik Jokowi, yang sebelumnya sudah sempat dipersoalkan oleh sejumlah kalangan.


Hanya saja, Rismon masih belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai bercak noda tinta hitam yang dimaksud. Membuat publik masih bertanya-tanya.


👇👇



Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, kembali menanggapi polemik keaslian ijazah mantan Presiden Jokowi yang terus digulirkan ke publik.


Ia menilai bahwa pihak-pihak yang menyuarakan keraguan terhadap ijazah Jokowi sebenarnya sudah mengetahui kebenaran dokumen tersebut, namun tetap memanfaatkannya untuk menciptakan instabilitas.


"1000 persen mereka tahu itu asli, tahu bahwa Pak Jokowi tidak bohong. Tapi Pak Jokowi adalah objek yang sangat tepat untuk membuat kegaduhan di negara ini," ujar Teddy di akun tiktok @partaigardarepublik (19/5/2025).


Teddy meyakini bahwa saat pengadilan menyatakan keabsahan ijazah berdasarkan bukti kuat dari pihak Jokowi termasuk dari UGM, KPU, dan lembaga resmi lainnya, maka serangan akan beralih pada integritas lembaga hukum.


"Mereka akan bilang bahwa pengadilan sudah diintervensi oleh pemerintah, pengadilan sudah diatur. Ini akan mereka lakukan, bahkan sebelum putusan keluar. Coba nanti kita lihat," lanjutnya.


Kata Teddy, serangan ini bukan semata-mata ditujukan kepada Presiden Jokowi, tetapi lebih luas diarahkan untuk menggoyang stabilitas negara.


"Makanya saya bilang, Pak Jokowi berhentilah untuk diam, karena yang mereka tuju bukan Anda, tapi Indonesia," tegasnya.


Ia juga menyinggung logika di balik tuduhan pemalsuan ijazah yang dianggap tidak masuk akal.


Teddy menuturkan, mustahil seluruh civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) bisa 'disetir' hanya demi membela Jokowi.


"Logika mendasar aja ya, emang bisa seluruh orang di dalam UGM tahun itu bisa disetir untuk mengatakan bahwa Pak Jokowi ada kok di kampus?" timpalnya.


Teddy membedakan antara pihak yang menggugat secara hukum dengan pihak yang menyebarkan isu tanpa dasar di media sosial.


"Kalau menggugat, silakan. Itu hak kalian. Tapi yang menyebarkan fitnah, mereka tahu ijazah itu asli, tapi tetap dilakukan agar keramaian ini terus terjaga," kuncinya.


Sumber: Fajar

Komentar