Dede Budyarto Curigai Megawati Dalang di Balik Polemik Ijazah Jokowi, Apa Alasannya?

- Rabu, 14 Mei 2025 | 21:15 WIB
Dede Budyarto Curigai Megawati Dalang di Balik Polemik Ijazah Jokowi, Apa Alasannya?




MURIANETWORK.COM - Komisaris PT. Pelni, Dede Budyarto Mencurigai ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merupakan orang yang ada dibalik polemik Ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi)


Melalui cuitan di akun miliknya @kangdede78, ia melontarkan kalimat yang membuktikan kecurigaannya, disertai lampiran berita Megawati yang tengah menyinggung ijazah palsu


"Yang tadinya cuma sebatas curiga siapa dibalik ini semua, sekarang..?," tulis Dede dilansir X, Rabu (14/5/2025).


Adapun lampiran berita yang menyertai ungkapan Dede, kala Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menyinggung polemik dugaan ijazah palsu yang tengah ramai baru-baru ini.


Diketahui, Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan dalam acara peluncuran buku di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Rabu (14/5). 


Dalam kesempatan itu, Megawati sempat mengungkit polemik ijazah Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang merembet hingga jalur hukum.


Menurut Megawati, persoalan ini seharusnya bisa diselesaikan dengan cukup sederhana, yakni dengan menunjukkan ijazah yang dimaksud. 


Dengan begitu, permasalahan ini tidak menjadi gonjang-ganjing berkepanjangan.


"Yo orang banyak kok sekarang gonjang-ganjing urusan ijazah bener opo nggak? Ya kok susah amat ya, kan kalau di ijazah betul gitu, kasih aja 'Ini ijazah saya' gitu lho," ucap Megawati di Kantor BRIN, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025).


Polemik ijazah itu hanya dibahas sekilas oleh Megawati. Secara garis besar, Megawati banyak bercerita tentang pengalamannya berkecimpung di BRIN yang memiliki banyak peneliti. 


Hal ini menyesuaikan dengan tema peluncuran buku 'Pengantar Pemahaman Konsepsi Dasar Sekitar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)' yang berlangsung.


"Saya mesti cerita sedikit pengalaman kenapa Pak Bambang Kesowo nulis (buku) sebegini tebelnya. Karena ketika saya ditugasi ke BRIN ini, terus saya punya researcher itu 8.144, wah saya pusing kepala. Kan ini pasti orang pintar semua ini," ujar Mega.


"Wah tapi saya tidak mau kalah. Saya suruh Pak Handoko, saya suruh ditesting dengan Ilmu psikologi.Jadi IQ-nya sama EQ-nya Intelligence Quotient sama Emosional Quotient. Supaya apa? Ini benar pintar atau ngerepek ini," sambungnya.


Mega mengaku cukup pening harus menangani SDM-SDM yang pintar di lingkungannya. 


Mega juga mengaku bingung karena harus membuat tesis sampai bertanya dan meminta pendapat.


"Nah ini kan saya pusing ya ngurusi orang pintar-pintar ya. Terus waktu saya pertama kali ketemu, pasti kan pikiran orang pintar itu kan wah suka menuju kemana. Kadang melayang-layang," tuturnya.


"Lah tapi bingungnya saya kan, apa itu namanya, mesti tesis lah, mesti apa segala ya. Nah saya jadi banyak tanya dulu dong sama orang pintar-pintar. Saya terima apa tidak, Oh itu penghormatan Bu, Apalagi kalau dari luar. Oh gitu toh, Itu sudah lebih katanya sama orang yang sekolah membuat untuk disertasi. Oh gitu ya, Ya saya terima saja," imbuhnya.


👇👇




Sumber: Fajar

Komentar