"Jadi pikiran untuk tiga periode itu hadir hanya satu hari setelah hasil pemilu 2019 ditetapkan oleh MK. Dan dari sanalah mulai terjadi, kalau kita mau mengatakan penyanderaan demokrasi, pembengkokan hukum dan segala macam," lanjutnya.
Dan sejak 2019 itu, kata dia, para konglomerat oligarki mulai sering bertamu ke Istana Bogor. "Karena di istana Bogor, (masyarakat) enggak tahu. Kita dapat informasi itu justru dari orang dekat Jokowi. 'Bapak sekarang kok ngopinya sama orang-orang kaya ya, bukan lagi sama rakyat'," kata dia.
"Jadi perubahan itu sudah sangat mendasar. Ini kita kembali ke zaman reformasi dulu semua kesalahan itu ada pada Soeharto, sekarang semua ada pada Jokowi," tandasnya.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Menguak Isu Pemakzulan Gus Yahya: Fakta Rapat Tertutup dan Respons PBNU
Jokowi Pilih Forum Global di Singapura Saat Gugatan Ijazah Menggantung di PN Surakarta
Jimly Asshiddiqie Beberkan Praktik Ijazah Palsu yang Masih Jadi Penyakit Kronis Politik Indonesia
UGM Dinilai Gagal Tunjukkan Arsip Legalitas Ijazah Jokowi