Gus Yahya menekankan bahwa NU sebagai lembaga tidak terlibat dalam kampanye atau dukung-mendukung dalam pemilihan presiden. Namun, secara pribadi, NU tidak menghalangi keterlibatan individu.
Baca Juga: Arsul Sani Mundur dari Anggota DPR dan PPP Setelah Dilantik Sebagai Hakim MK
"NU secara kelembagaan jelas tidak terlibat (dalam mendukung salah satu pasangan capres-cawapres)," ungkapnya.
Gus Yahya juga menjelaskan bahwa PBNU sedang memantapkan langkah untuk melakukan transformasi digital.
Pada 2025, PB NU menargetkan manajemen keorganisasian dapat dijalankan secara digital.
Baca Juga: Pilih Jokowi daripada PDIP, Maruarar: Banyak Perjuangkan Kemajuan Bangsa
"Transformasi digital ini menjadi salah satu agenda utama dari Pengurus Besar Nahdlatul yang kami targetkan fondasinya sudah bisa kami selesaikan dalam satu tahun ini, tahun 2024 ini," tutupnya.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: indotren.com
Artikel Terkait
Jimly Asshiddiqie Beberkan Praktik Ijazah Palsu yang Masih Jadi Penyakit Kronis Politik Indonesia
UGM Dinilai Gagal Tunjukkan Arsip Legalitas Ijazah Jokowi
KPU Solo Bantah Keras Isu Pemusnahan Berkas Pendaftaran Jokowi
Arsul Sani Pamer Ijazah Asli, Denny Indrayana: Beda Bumi dan Langit dengan Sikap Jokowi