AI UGM Sebut Jokowi Tak Lulus, Kampus Buru-buru Meluruskan

- Senin, 08 Desember 2025 | 20:50 WIB
AI UGM Sebut Jokowi Tak Lulus, Kampus Buru-buru Meluruskan

Video itu sempat ramai di media sosial. Seorang pengguna bertanya pada asisten virtual bernama LISA, "Jokowi alumni UGM?" Jawabannya bikin banyak orang mengernyitkan dahi. LISA menyebut Joko Widodo bukan alumni, meski sempat menyebutnya pernah kuliah di Fakultas Kehutanan UGM namun tidak lulus. Respons itu muncul konsisten saat pertanyaan diulang.

Tak lama, klarifikasi resmi dari Universitas Gajah Mada pun muncul. UGM membenarkan bahwa LISA atau Lean Intelligent Service Assistant memang karya mereka, dikembangkan bersama Botika.

“LISA adalah bagian dari program UGM University Services yang dikembangkan Biro Transformasi Digital dan Direktorat Kemahasiswaan UGM,” jelas Dr. I Made Andi Arsana, Juru Bicara UGM.

Andi berusaha meluruskan. Menurutnya, LISA ini beda dengan AI komersial macam ChatGPT. Basis datanya terbatas, cuma mengandalkan informasi internal kampus seputar akademik, administrasi, dan hal-hal kemahasiswaan. Kemampuannya pun masih terus dikembangkan, masih dalam tahap 'belajar'.

Proses belajarnya itu sendiri lewat dua cara. Pertama, tentu dari data internal UGM. Kedua, kalau informasinya kurang, sistem akan mencari referensi dari internet. Nah, di sinilah masalahnya. Akurasi jawaban LISA sangat bergantung pada ketepatan data yang ia terima.

Dalam kasus viral soal Jokowi ini, Andi mengakui respons LISA tidak akurat dan menunjukkan inkonsistensi.

“Informasi yang disampaikan LISA tidak akurat. UGM menegaskan bahwa Joko Widodo adalah alumni yang lulus dari UGM seperti dinyatakan oleh Rektor,” tegasnya.

Justru inkonsistensi itu, lanjut Andi, membuktikan kalau LISA memang tidak dirancang untuk menjawab pertanyaan semacam itu. Ini sekaligus jadi penanda bahwa sistemnya masih terus disempurnakan.

Tanggapan yang Tak Kalah Sengit

Di sisi lain, viralnya kasus ini memantik tanggapan dari berbagai pihak, termasuk dari pengacara Roy Suryo, Ahmad Khozinudin. Lewat unggahan di media sosial, ia menyoroti soal kejujuran teknologi.


Halaman:

Komentar