Dukungan kuat juga datang dari provinsi tetangga, Banten, di mana Dedi meraih 38,4%. Di DKI Jakarta, elektabilitasnya tercatat sebesar 19,7%.
Munculnya Nama-Nama Baru di Bursa Capres
Survei ini juga menguji 25 figur potensial, menyesuaikan dengan putusan MK yang meniadakan ambang batas pencalonan presiden. Beberapa nama baru yang muncul dengan elektabilitas signifikan antara lain:
- Purbaya Yudhi Sadewa (Menteri Keuangan): 1,5%
- Sherly Tjoanda Laos: 1,1%
- Khofifah Indar Parawansa: 0,5%
- Erick Thohir: 0,4%
- Kaesang Pangarep: 0,4%
- Puan Maharani: 0,1%
Metodologi Survei Indikator Politik
Survei elektabilitas capres ini melibatkan 1.200 responden dari 38 provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Seluruh responden diwawancarai secara tatap mula dengan penerapan quality control yang ketat.
Dinamika Politik Terbuka Pasca Penghapusan Ambang Batas
Hasil survei ini menunjukkan dinamika politik Indonesia yang semakin terbuka. Penghapusan ambang batas pencalonan presiden membuka peluang bagi tokoh-tokoh baru dan regional, seperti Dedi Mulyadi, untuk bersaing di tingkat nasional.
Meski Prabowo Subianto masih memimpin secara nasional, kekuatan tokoh dengan basis daerah yang kuat terbukti mampu menciptakan persaingan yang ketat dan menggeser peta politik tradisional.
Artikel Terkait
China Bebaskan Warga Nikah di Mana Saja, Angka Pernikahan Naik 22.5%
Kisah Pilu Atim Suhara, Hansip Gugur Ditembak Maling Saat Berpatroli
Jusuf Kalla Marah ke Mafia Tanah: 16,4 Hektar Lahan di Makassar Diserobot!
Sri Owen Meninggal Dunia: Penulis Legendaris yang Memopulerkan Kuliner Indonesia di Inggris