Yang penting ditekankan, buah anggur beracun ini belum sempat dikonsumsi oleh penerima manfaat MBG. "Karena ketatnya SOP di SPPG, kita bisa mendeteksi lebih awal bahan baku yang berbahaya," ujar Anggaito.
Penyelidikan Asal Usul Kontaminasi Sianida
Kepala Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo, Endang Tien, menjelaskan bahwa sianida umumnya digunakan sebagai bahan racun tikus. Namun, bagaimana zat berbahaya ini bisa mengkontaminasi buah anggur impor masih dalam tahap penelusuran.
"Karena ini buah impor, kemungkinan bisa terjadi saat proses penanaman yang menggunakan pestisida, atau saat penyimpanan di gudang dengan penyemprotan anti-hama. Ini masih dalam tahap penelusuran dan penelitian," terang Endang.
Untuk memastikan kadar dan sebaran kontaminasi, sampel buah telah dibawa ke laboratorium milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Kartasura untuk pengujian lebih lanjut.
Bahaya Sianida 30 mg pada Makanan
Kandungan sianida sebesar 30 miligram per liter dalam makanan tergolong sangat tinggi. Menurut studi toksikologi, dosis oral sianida yang bisa mematikan bagi manusia dewasa berkisar antara 1-3 mg per kilogram berat badan.
Artinya, untuk seseorang dengan berat badan 50 kg, dosis mematikan bisa mulai dari 50-150 mg. Patut dicatat, tidak ada toleransi dalam standar pangan untuk keberadaan sianida dalam buah segar, karena hal itu jelas melanggar standar mutu dan keamanan pangan.
Komitmen Pengawasan Keamanan Pangan MBG
Kedepannya, Polres Sukoharjo berkomitmen untuk semakin memperketat pengawasan bahan pangan di lingkungan SPPG. "Kami pastikan seluruh bahan pangan yang masuk ke program MBG Polri aman, sehat, dan layak konsumsi. Ini bentuk tanggung jawab kami dalam melindungi kesehatan penerima manfaat," tegas AKBP Anggaito.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya sistem keamanan pangan yang ketat, terutama untuk program pemerintah yang melayani masyarakat luas.
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Geser Anies & Ganjar di Peringkat 2, Ini Hasil Survei Terbaru Capres 2025
Jusuf Kalla Marah ke Mafia Tanah: 16,4 Hektar Lahan di Makassar Diserobot!
Sri Owen Meninggal Dunia: Penulis Legendaris yang Memopulerkan Kuliner Indonesia di Inggris
Bocah Bilqis Diculik di Makassar Ditemukan di Jambi, Terungkap Dijual Rp 3 Juta via Facebook