Guru yang Dipecat: Perjalanan Panjang Nur Aini dan Gugatan yang Menggema
Cerita ini bermula dari sebuah video di TikTok. Seorang guru bernama Nur Aini, ASN berusia 38 tahun asal Bangil, Pasuruan, terlihat mengeluh. Keluhannya sederhana tapi berat: jarak rumah ke sekolahnya yang mencapai 57 kilometer satu arah. Artinya, setiap hari ia harus menempuh perjalanan pulang-pergi sejauh 114 km. Video itu viral, dan tak lama kemudian, kabar pemecatannya pun menyeruak.
Dalam video yang diunggah Cak Sholeh itu, Aini bercerita dengan nada lelah. Rutinitasnya dimulai jauh sebelum matahari terbit.
Jarak yang jauh itu bukan satu-satunya masalah. Medan menuju sekolah di wilayah Tosari dikenal ekstrem, berkelok-kelok di pegunungan. Belum lagi kondisi kesehatannya yang mulai terganggu. Aini merasa suasana kerja di sekolahnya tak lagi nyaman. Impiannya sederhana: bertemu Bupati Pasuruan untuk menyampaikan semua ini langsung.
Namun begitu, masalahnya ternyata lebih dalam dari sekadar jarak. Aini menuding ada hal tak beres. Ia menyebut adanya dugaan rekayasa data kehadiran yang melibatkan Kepala Sekolah SD N II Mororejo, Endro Wibowo, bersama operator sekolah. Menurutnya, data presensi yang ada di BKPSDM bukan data sebenarnya dan merugikan dirinya.
Belum selesai sampai di situ. Masalah lain muncul terkait gaji. Aini mengaku gajinya tak pernah utuh karena ada potongan untuk pinjaman koperasi. Padahal, ia merasa tak pernah mengajukan pinjaman tersebut.
Artikel Terkait
Tahanan Demo Meninggal di Medaeng, KontraS Soroti Dugaan Penelantaran Kesehatan
Helikopter Prabowo untuk Aceh: Mengapa Tak Tercatat di LHKPN?
Bupati Aceh Utara: Presiden Tak Tahu Ada Banjir di Sini?
Malam Tahun Baru Jakarta 2026: Drone dan Delapan Panggung Hiburan Gantikan Kembang Api