Sebelas orang WNA lainnya tiba-tiba datang. Dan tanpa banyak basa-basi, mereka langsung menyerang dengan agresif.
Lantas, apa yang memicu semua ini? Diduga, akar masalahnya ada pada kekisruhan internal di PT SRM. Perusahaan ini baru saja mengalami perubahan kepemilikan dan manajemen secara hukum. Nah, manajemen baru ini sama sekali tidak pernah mengizinkan tenaga kerja asing untuk beroperasi di lingkungan perusahaan. Jadi, kehadiran mereka di sana sudah bermasalah dari awal.
Pusat Turun Tangan
Insiden ini rupanya menarik perhatian serius dari Jakarta. Plt Dirjen Imigrasi, Yuldi Yusman, menyebutkan sudah ada 26 WNA yang diamankan di Kantor Imigrasi Ketapang. Tim dari pusat pun sudah dikirim untuk berkoordinasi dengan aparat lokal.
Yuldi menegaskan, kasus kerusuhan ini sekarang sedang diusut kepolisian. Tujuannya untuk mengungkap kemungkinan ada pelanggaran pidana di dalamnya.
Jumlah yang diamankan kemungkinan masih akan bertambah. Yuldi menyebut total orang asing di lokasi sebenarnya ada 34 orang. Meski informasi menyebut mereka berasal dari China, Yuldi belum bisa memastikan apakah semuanya berkewarganegaraan Tiongkok atau ada campuran negara lain.
Saat ini, situasi sudah bisa dikendalikan. Tapi insiden ini meninggalkan banyak pertanyaan tentang aktivitas dan izin para pekerja asing di daerah tersebut.
Artikel Terkait
15 Warga China Ditangkap Usai Serang Prajurit TNI di Kalimantan Barat
Dedi Mulyadi Kagum, Janjikan Anggaran untuk Bangkitkan Kembali Gunung Padang
Imigrasi Ketapang Periksa 15 WN China Usai Penyerangan di Tambang Emas
Janji Keliling Dunia dan Gugatan Cerai yang Menggetarkan Rumah Tangga Ridwan Kamil