Banjir bandang dan longsor di Sumatera Utara beberapa waktu lalu memang menyisakan duka. Ratusan orang menjadi korban, dan kerusakan di mana-mana. Tapi di tengah situasi seperti itu, selalu ada cerita tentang tangan-tangan yang rela membantu, tanpa memandang latar belakang.
Seperti yang dilakukan Banser Tanggap Bencana (Bagana) baru-baru ini. Mereka turun ke lokasi Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Distrik IX di Sibolga, Tapanuli Tengah. Tujuannya sederhana: bersih-bersih. Membersihkan lumpur, sampah, dan material kotor yang dibawa banjir, agar rumah ibadah itu bisa digunakan kembali.
Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, menegaskan prinsip dari aksi ini. "Jadi kami turun untuk aksi kemanusiaan. Semua yang terdampak, yang menjadi korban, apapun agamanya, sukunya, golongannya, jika kami mampu pasti akan dibantu," ujarnya pada Sabtu (13/12/2025).
Menurut Addin, momentum jelang Natal menjadi pertimbangan khusus. Di tengah bencana, umat Kristiani tentu ingin beribadah dengan khusyuk dan nyaman.
"Agar mereka tidak terganggu, Banser di lapangan ikut membersihkan gereja," tambahnya.
Artikel Terkait
Tragedi di Tengah Bencana: Orangutan Tapanuli Tewas Tertimbun Kayu
Banjir Kayu di Sumatera: Bencana Buatan Manusia yang Telah Diperingati
Tragedi di Medan: Bocah 12 Tahun Diduga Tewaskan Ibu Kandung
Dua Debt Collector Tewas Dikeroyok, Enam Anggota Polisi Jadi Tersangka