Dia pun segera menghubungi anggota DPRD Kota Tasikmalaya, Kepler Siantu, untuk melaporkan kejadian ini.
Kepler kemudian membenarkan laporan tersebut. "Karena memang itu banyak yang begitu. Kecanggihan AI juga malah dipakai untuk menipu. Tapi untungnya Ibu Yati nggak sempat mentransfer," ujarnya.
Di sisi lain, kasus serupa ternyata terjadi di Subang. Seorang pria lanjut usia bernama Uhen (70) yang berjualan bakso aci menjadi korban penipuan dengan modus mirip. Dia menerima uang palsu senilai Rp2 juta yang diklaim sebagai bantuan dari Dedi Mulyadi.
Yang menyedihkan, Uhen harus membayar tebusan Rp500 ribu dengan uang yang seharusnya untuk cicilan modal usahanya.
Mendengar kabar ini, Bupati Subang Reynaldy Putra Andita langsung bergerak. Dia mendatangi rumah Uhen di Kelurahan Sukamelang pada suatu malam. "Setelah banyak yang mengirim pesan dan nge-tag saya di sosial media, saya mencari tahu tempat tinggal si Abah. Malam-malam saya langsung mengunjungi tempat tinggal Abah Uhen, jam 12 malam. Kebetulan Abah belum tidur," cerita Reynaldy.
Tak hanya menyampaikan prihatin, bupati ini juga menanggung seluruh kerugian Uhen dan memberikan bantuan tambahan untuk melunasi utang cicilan banknya.
Uhen pun tak bisa menyembunyikan rasa harunya. "Uang itu tadinya mau saya setorkan ke bank karena saya banyak cicilan, tapi malah ketipu. Setelah cerita ke Pak Bupati, cicilan saya malah dilunasi. Saya sangat berterima kasih. Semoga kebaikan Pak Bupati dibalas oleh Allah," ujarnya dengan suara bergetar.
Dua kasus ini menunjukkan betapa modus penipuan semakin canggih. Masyarakat memang harus ekstra waspada terhadap tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Artikel Terkait
Satu KK, Misteri Kematian Dosen Ungkap Hubungan Gelap Perwira Polisi
Spanduk Misterius Tuding Kepala Sekolah di Pekalongan Perebut Istri Orang
Misteri Biaya S3 Dosen Untag: Polisi Berharta Rp94 Juta Bisa Danai Kuliah Rp119 Juta
Dedi Mulyadi Izinkan ASN Bolos Kerja di Hari Ulang Tahun Ibu