Menurut Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Perluasan Aturan Pembatasan Kendaraan Bermotor Berdasarkan Nomor Polisi Ganjil dan Genap, kendaraan yang digerakkan dengan motor listrik tercakup dalam pengecualian.
Oleh karena itu, mobil listrik dan motor listrik tidak terkena aturan ganjil genap. Ini adalah langkah positif dalam mendukung penggunaan teknologi ramah lingkungan.
Namun, berbeda dengan kendaraan listrik, mobil jenis hybrid, meskipun memiliki kadar emisi gas buang yang rendah, tetap terkena aturan ganjil genap.
Pergub menegaskan bahwa hanya Battery Electric Vehicle (BEV) atau mobil listrik penuh yang bebas dari pembatasan ini.
Di samping itu terdapat beberapa kategori kendaraan dikecualikan dari aturan ganjil genap. Ini melibatkan kendaraan-kendaraan yang memiliki peran penting dalam melayani masyarakat dan kepentingan umum, seperti:
- Kendaraan Transportasi Umum (bus, kereta, angkutan kota, mikrolet, taksi, dan kendaraan sewa).
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayopalembang.com
Artikel Terkait
Insentif Dicabut, Industri Mobil Listrik Indonesia Terancam Tersendat
Innova Reborn Tak Mau Pensiun, Ini Rahasia Ketangguhannya di Pasar Indonesia
Jangan Buru-buru Ganti Aki, Ini Penyebab Lampu Motor Tiba-tiba Redup
BYD Buka Peluang Rilis Mobil Hybrid di Indonesia