Terungkap! 3 Drama Internal yang Bikin Juventus PHK Igor Tudor, Bukan Cuma Soal Kalah!

- Selasa, 28 Oktober 2025 | 20:35 WIB
Terungkap! 3 Drama Internal yang Bikin Juventus PHK Igor Tudor, Bukan Cuma Soal Kalah!

Hubungan antara Igor Tudor dan Damien Comolli memburuk akibat perbedaan pandangan dalam strategi rekrutmen pemain. Tudor secara khusus meminta pendatangan gelandang tengah baru untuk memperkuat lini tengah tim. Namun, Juventus justru mendatangkan dua penyerang, Lois Openda dan Edon Zhegrova, di hari terakhir bursa transfer. Perselisihan juga muncul terkait masa depan Alberto Costa. Tudor ingin mempertahankan Costa yang dinilainya tampil positif di Piala Dunia Antarklub, tetapi klub memilih menukarnya dengan Joao Mario, yang hingga kini hanya bermain 330 menit.

2. Penunjukan Direktur Kinerja dan Perbedaan Taktik

Ketegangan semakin memanas setelah Juventus menunjuk Darren Burgess sebagai Direktur Kinerja pada bulan September. Burgess dan manajemen dikabarkan ikut campur dalam urusan taktik dengan merekomendasikan Tudor untuk beralih ke formasi empat pertahanan. Rekomendasi ini tidak disambut positif oleh pelatih asal Kroasia tersebut, yang lebih nyaman dengan skema yang diyakininya.

3. Gaya Komunikasi dan Seringnya Protes Tudor

Manajemen Juventus juga menyoroti gaya komunikasi Igor Tudor yang dianggap kontraproduktif, terutama kebiasaannya memprotes keputusan wasit. Aksi protesnya dimulai setelah hasil imbang 1-1 melawan Hellas Verona, di mana Tudor menyebut keputusan wasit terkait penalti dan insiden dengan Gift Orban sebagai "memalukan". Kritiknya terus berlanjut dalam beberapa minggu, termasuk mengeluhkan jadwal pertandingan, bahkan sebelum laga penting Liga Champions melawan Real Madrid.

Babak Baru Juventus Pasca Igor Tudor

Kombinasi dari performa buruk, konflik internal, dan masalah komunikasi akhirnya memaksa Juventus untuk mengambil tindakan tegas. Keputusan ini menandai babak baru bagi Juventus, yang kini akan memasuki era dengan pelatih ketiga mereka dalam kurun waktu hanya tujuh bulan.


Halaman:

Komentar