CHONBURI – Mimpi Garuda Pertiwi untuk melangkah ke final SEA Games 2025 harus pupus lebih dulu. Di Stadion IPE, Chonburi, Minggu lalu, Timnas Putri Indonesia takluk telak 0-5 dari Vietnam yang tampil begitu perkasa. Kekalahan itu memang pahit, tapi tak ada waktu untuk berlarut. Pelatih Akira Higashiyama langsung mengalihkan perhatian: target sekarang adalah medali perunggu.
Vietnam, sang juara bertahan, memang terlalu kuat. Mereka menguasai permainan dan dengan mudah mengamankan tiket final. Sementara itu, anak-anak asuhan Akira harus puas turun kelas, bertarung di laga perebutan posisi ketiga.
Akira sendiri tak menampik keunggulan lawan. Menurutnya, level Vietnam memang berada di atas. Meski begitu, dia melihat ada secercah cahaya di babak pertama. “Saya ingin mengucapkan selamat kepada Vietnam karena telah melaju ke final,” ucap Akira.
“Pada babak pertama, kita punya peluang. Kami berusaha menguasai bola dan memberi perlawanan. Sayangnya, energi kami terkuras habis setelah itu,” lanjutnya, mengakui kehabisan tenaga menjadi faktor krusial dalam kekalahan tersebut.
Fokus Berpindah: Perunggu atau Pulang Tangan Kosong
Gagal final bukan berarti perjalanan usai. Peluang untuk membawa pulang medali masih terbuka, meski jalannya tak akan mudah. Garuda Pertiwi kini harus berhadapan dengan Thailand, sang tuan rumah, yang pastinya didukung puluhan ribu suporter di tribun.
Artikel Terkait
Dari Posisi Keempat ke Emas, Basral Graito Ukir Momen Dramatis di SEA Games
Meninggalkan Pelaminan Demi Messi, Penggemar Ini Malah Pulang dengan Kekecewaan
Rekor Dunia Runtuh di SEA Games, Rizki Juniansyah Cetak Sejarah Baru
Shin Tae-yong Tersentuh Dukungan Fans, Namun PSSI Masih Bungkam