Dia melanjutkan, "Intinya, kami di sini untuk satu tujuan yang sama. Kami tidak mau terpecah jadi kelompok-kelompok berdasarkan bahasa. Kami satu tim, dan itu harus terlihat dari cara kami berinteraksi."
"Bagusnya, beberapa pemain naturalisasi juga mulai belajar bahasa Indonesia. Itu tentu sangat membantu komunikasi jadi lebih lancar," tambahnya.
Di sisi lain, masa depan tim masih diselimuti tanda tanya. Meski jadwal sudah menanti Timnas akan berkumpul lagi Maret 2026 untuk FIFA Series di tanah air kursi pelatih kepala justru masih kosong. PSSI hingga detik ini belum menemukan pengganti Patrick Kluivert, yang dipecat setelah Indonesia gagal melaju ke Piala Dunia 2026.
FIFA Series sendiri merupakan ajang persahabatan baru yang mempertemukan tim dari berbagai konfederasi. Jadi, meski ada tantangan komunikasi dan kepelatihan, 'Garuda' punya target baru yang harus segera dipersiapkan.
Artikel Terkait
Indonesia Kokoh di Peringkat Kedua SEA Games, Emas Bertambah 12 dalam Sehari
City Hancurkan Benteng Palace di Selhurst Park
Bartesaghi Berkilat, Milan Tersendat di San Siro
San Siro Berduka: Milan Gagal Jaga Puncak Usai Ditahan Sassuolo