Bernabeu Sunyi, Celta Vigo Hancurkan Rekor 19 Tahun di Kandang Madrid

Suasana di Estadio Santiago Bernabeu Senin dini hari tadi benar-benar hening. Real Madrid, sang tuan rumah, baru saja dipermalukan Celta Vigo dengan skor telak 2-0. Ini adalah jornada ke-15 Liga Spanyol musim 2025-2026. Kekalahan ini memutus rekor delapan laga tak terkalahkan Los Blancos. Yang lebih pahit lagi, ini adalah kemenangan liga pertama Celta di kandang Madrid sejak November 2006 hampir dua dekade yang lalu.

Pertandingan sebenarnya dimulai dengan insiden menegangkan. Pablo Duran dari Celta nyaris cedera hanya 30 detik setelah kick-off. Tapi dia malah bangkit dan langsung melepaskan tembakan perdana, yang berhasil diblok Fran García. Awal yang cukup mengagetkan.

Madrid berusaha merespons. Dari sepak pojok, sundulan Eder Militao dan Jude Bellingham berhasil dihalau kiper Ionuț Radu. Namun, kesialan justru menghampiri. Militao harus ditarik keluar lebih awal karena cedera, setelah berhasil menghentikan peluang berbahaya dari Duran. Situasi yang jauh dari ideal bagi Alonso.

Di sisi lain, Celta bermain sangat rapi. Pertahanan mereka disusun rapat, membuat lini serapan Madrid kebingungan. Bellingham dan Rudiger coba tembakan spekulatif dari jarak jauh, tapi nihil. Arda Guler sempat memaksa Radu bekerja, tapi itu belum cukup. Peluang terbaik Guler datang dari umpan Vinicius dan Mbappe, sayangnya finishnya melebar.

Babak kedua dimulai dengan tekanan Madrid. Federico Valverde melepaskan sepakan keras yang lagi-lagi ditepis Radu. Tapi siapa sangka, justru Celta yang berhasil membuka keheningan Bernabeu. Di menit ke-54, Bryan Zaragoza yang terlihat sendirian tiba-tiba mendapat bantuan. Bola dialirkan ke Williot Swedberg, pemain pengganti yang baru masuk. Dengan sentuhan flick yang indah, Swedberg menaklukkan kiper Madrid. Gol! Stadion yang megah itu langsung sunyi.

Masalah Madrid bertambah runyam. Fran García menerima dua kartu kuning beruntun karena pelanggaran yang sebenarnya bisa dihindari. Bermain dengan sepuluh pemain, serangan Madrid terasa semakin panik. Vinicius mencoba dua kali, satu diblok dan satu lagi meleset tipis. Momentum sepertinya benar-benar hilang.