Nilai pasar industri olahraga global saat ini benar-benar fantastis: mencapai USD 521 miliar. Kalau dirupiahkan, angkanya nyaris Rp 8.700 triliun. Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir, angka sebesar itu jelas menunjukkan olahraga bukan lagi sekadar urusan lapangan dan kompetisi. Ini adalah sektor ekonomi yang punya prospek luar biasa. Dan Indonesia, kata dia, harus mulai serius menatap peluang besar ini.
“Kita enggak boleh cuma jadi penonton,” tegas Erick. Menurutnya, sudah waktunya Indonesia ikut ambil bagian dalam ‘kue’ industri olahraga dunia. Caranya? Dengan memperkuat ekosistem, menyederhanakan regulasi, dan yang tak kalah penting, mengubah pola pikir.
Ia menegaskan, pengembangan industri olahraga harus jadi agenda bersama. “Kalau kitanya doang, enggak,” ujarnya. Kolaborasi lintas kementerian dan lembaga mutlak diperlukan untuk menciptakan kegiatan ekonomi baru, baik di bidang sport industry maupun sport tourism.
Erick menyampaikan hal itu dalam sesi doorstop di Indonesia Arena, Sabtu (6/12).
“Sport industry nilainya tadi 521 miliar [USD]. Hampir berapa ribu triliun. Yang sayang kalau kita enggak ada ambil kue itu untuk pertumbuhan kita. Nah ini yang kira-kira Indonesia Sports Summit fungsinya ini,” paparnya.
Artikel Terkait
Malaysia Hajar Laos 4-1, Laga Puncak Lawan Vietnam Menanti
Erick Thohir Buka Suara: Atlet Jangan Lagi Dipandang Sebagai Profesi Susah
Gol Tunggal STKIP Pasundan Loloskan Tim ke Final The Nationals
Dua Kapten Baru Pimpin Pasukan Bulutangkis Indonesia di SEA Games 2025